Covid19
Kisah Perawat Anik Sering Dimarahi Pasien, Masih Bersyukur Dapat Insentif Meski Suami Kini di PHK
Perawat Anik Widiastuti terlihat kerap kali mengembangkan senyum meski sang suami di PHK saat pandemi membuat perekonomian terpuruk
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Dian Anditya Mutiara
Belum lagi dia mesti bersikap sabar dalam melayani pasien Covid-19.
Anik kerap kali dimarahi oleh pasien yang hendak didahulukan.
"Banyak banget pasien yang marahi saya. Tapi ya harus sabar," tutur Anik yang bersyukur selama pandemi ini belum terpapar virus corona.
Anik mengaku beruntung saat ini menjadi tenaga medis.
Meski suaminya tak gajian hingga setengah tahun, dia sangat terbantu dengan penghasilannya saat ini.
"Alhamdulillah banget gajian saya lancar. Dapat double jadinya, kan dikasih insentif juga. Jadinya bisa tutupi kebutuhan keluarga," paparnya.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta pemerintah daerah (Pemda) segera membayar insentif kepada tenaga kesehatan/medis (nakes).
Nakes di daerah masuk dalam administrasi daerah yang sumber pembayaran insentif nakesnya adalah dalam biaya operasi kesehatan (BOK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Bagi Hasil (DBH).
"Ini sekali lagi kami akan minta kepada daerah untuk segera melakukan pencairan, terutama insentif nakes. Apalagi dalam situasi kenaikan Covid-19 yang melonjak cukup besar," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (21/7/2021).
Bendahara Negara ini mengakui, pembayaran insentif nakes yang ada dalam wewenang daerah masih sangat minim.
Per tanggal 20 Juli 2021, pencairan insentif baru mencapai Rp 245,01 miliar kepada 50.849 nakes.
Sementara realisasi insentif yang berasal dari DAU/DBH baru sekitar 21 persen dari anggaran Rp 8,1 triliun yang disiapkan. Realisasi Rp 1,79 triliun kepada 23.991 nakes.
"Tentu masih sangat kecil dibanding tahun lalu, (insentif) nakes daerah (tahun lalu) 848.885 nakes. Yang dibayar sekarang baru 50.849 nakes, ditambah 23.991 nakes," ucap dia.
Adapun untuk nakes pusat yang berada dalam administrasi Kementerian Kesehatan, pihaknya sudah mencairkan Rp 3,18 triliun kepada 413.360 nakes.
Namun, masih ada tunggakan Rp 1,48 triliun kepada 200.500 nakes.