WARTAKOTALIVE.COM, CIPUTAT - Banyak pelajaran dibalik kisah sukses, ada cerita penuh perjuangan tapi juga menarik dan inspiratif.
Banyak cerita yang dialami seorang pengusaha muda party planner yang juga merambah sebagai make up artist (MUA) di Tangerang Selatan (Tangsel).
Tiara Alfionissa (24) pengusaha Party Planner dan MUA di Tangsel menceritakan awal mula dirinya membuat usaha make up artist.
"Dulu temanku minta bantuan buat kasih surprise kepada kekasihnya, jadi dekorin table untuk mereka romantis dinner," ungkapnya di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (24/8/2021).
Saat itu, tak ada niat untuk membuat usaha, karena pada waktu itu niat awal ia hanya ingin membantu teman.
Namun dengan kekuatan media sosial saat temannya memposting acara dinnernya, banyak yang akhirnya bertanya-tanya mengenai siapa yang mendekor acaranya tersebut.
"Banyak teman-temanku yang nanya dan berminat, jadi mulai aktif menjadikan party planner sebagai usaha di sekitar tahun 2007," tambahnya.
Saat tahun 2018 ia mencoba tantangan baru dengan menjadi Make up Artist (MUA) saat itu tepat saat dirinya lulus kuliah.
Barang-barang dekorasi untuk usaha party planner miliknya saat ini sudah beraneka ragam, mulai dari vas, alice wood, taplak meja dan lain sebagainya.
Saat membuat dekorasi untuk sebuah acara, barang-barang yang ia miliki harus sesuai dengan tema yang diinginkan pelanggan.
Tema-tema yang diminta bebas diminta oleh pelanggan, ada yang memilih tema Helloween, juga tema piknik, jika ia belum pernah membuat dekorasi yang diminta pelanggan, maka barang-barang yang kurang akan ia beli terlebih dahulu.
"Jadi untuk barang-barang dekorasi akan selalu di update, kalau ada klien yang minta tema yang sebelumnya aku belum pernah dan barangnya belum aku punya," jelasnya.
Kesulitan yang ia hadapi sampai saat ini kebanyakan karena permintaan tema dekorasi yang beraneka ragam, menjadi tantangan tersendiri untuk dirinya untuk bisa membuat permintaan kliennya itu.
Ada juga tentang permintaan harga dari pelanggan dan permintaan tema yang diminta secara dadakan sehingga waktu persiapan harus lebih singkat.
Sebelumnya ia sempat merasakan kekurangan barang-barang yang dibutuhkan, saat itu ia tak sempat untuk berbelanja barang-barang yang diminta.
Namun ia dimudahkan karena pelanggannya menyarankan untuk meminjam barang miliknya.
Untuk modal awal ia menggunakan uang pribadi untuk membeli peralatan, saat mengumpulkan barang-barang tersebut ia menyicil dengan membeli barang-barang dari penghasilan mendekorasi sebelumnya.
Selama setahun menjalankan bisnis dekorasi ini, ia tak memiliki keuntungan untuk diri sendiri, karena keuntungan awalnya digunakan untuk membeli peralatan terlebih dahulu.
"Karena seluruh uang yang aku dapatkan aku putar kembali untuk membeli barang-barang dan untuk akomodasi," jelasnya.
Ia menyarankan cara agar konsisten harus sabar dan juga tak bosan untuk update di media sosial seperti Instagram, juga membuat promo-promo kecil setiap beberapa bulan sekali.
Dirinya sendiri sering memberi diskon untuk pelanggan yang yang beberapa kali memakai jasanya untuk dekorasi.
Tak hanya itu, pengusaha harus ramah kepada pelanggan, karena merujuk dari pengalaman yang ia rasakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang ia datang biasanya datang dari pelanggannya yang sudah ada.
"Aku juga mulai kerja sama dengan beberapa Resto untuk membuat paket dekorasi ditempat mereka, jadi menjaga relasi juga sangat penting apalagi ditengah pandemi ini," terangnya.
Namun, saat pandemi pendapatannya berbeda dengan sebelum pandemi.
Pada saat pandemi ini turun drastis, hal ini karena hampir semua acara dan dekor yang dilakukan di resto dan kafe harus melakukan pembatasan sosial.
Sehingga saat PSBB dan PPKM saat ini ia hanya mengambil job untuk dekorasi yang dilakukan di rumah pelanggan.
Omzet yang didapatkan tiap bulannya tak pasti, tergantung dari berapa banyak pelanggan yang ia dapatkan per harinya.
Setelah lebaran banyak permintaan karena banyak pasangan yang menikah.
"Untuk omset tiap bulannya aku bisa sampai Rp 7.000.000 perbulan untuk pendapatan kotor, namun saat pandemi omset ku terus drastis," katanya
Saat pandemi pendapatannya kurang lebih bisa hanya dapat Rp 3.000.000 untuk pendapatan kotor tiap bulannya saat ini.
Meski demikian, Tiara tetap optimis untuk menjalankan usahanya meski di tengah pandemi.
Ia pun berharap agar pandemi segera berakhir dan aktivitas kembali normal.
Hingga semua orang bisa melakukan aktivitas seperti sedia dulu kala tanpa harus takut akan penyebaran Covid-19.(m30)
Foto : Tiara pengusaha Party Planner dan MUA, Selasa 24 Agustus 2021 (Wartakotalive.com/Ikhwana Mutuah Mico)