Virus Corona
Luhut: Kena Covid-19 Bukan Aib, yang Penting Jangan Sampai Meninggal
Luhut bilang, tujuan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk mendeteksi orang yang sudah divaksin atau belum.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, aplikasi PeduliLindungi menjadi syarat mutlak berkegiatan.
Luhut bilang, tujuan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk mendeteksi orang yang sudah divaksin atau belum.
"Semua kegiatan kita harus berangkat dari PeduliLindungi termasuk wisata."
Baca juga: Demi Anak Istri, Warga Kampung Melayu Jakarta Ini Rela Kayuh Becak di Pasar Anyar Tangerang
"Ini juga sekaligus tracing orang yang terkena Covid-19," ucapnya dalam peluncuran Gernas BBI dan BWI, Kamis (26/8/2021).
Menko Luhut menekankan, masker harus dijadikan budaya, karena tidak ada yang mengetahui kapan pandemi Covid-19 berakhir.
"Kita harus bertanggung jawab terhadap lingkungan kita."
Baca juga: DAFTAR Terbaru 53 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Jawa Menyusut, Jakarta Nihil
"Kalau kita saja yang kena, tidak ada masalah. Tapi karena kita kemudian orang lain kena, saya kira itu tidak elok," tuturnya.
Luhut menyampaikan, vaksin ke depan akan dilakukan masif dengan target 200 juta orang tahun ini.
"BBI tidak akan jadi apa-apa kalau iini tidak bisa diurus."
Baca juga: Indonesia Beli 55 Kulkas Khusus dari UNICEF untuk Simpan Vaksin Covid-19 Pfizer
"Semua kita akan berkaitan dengan aplikasi PeduliLindungi, semua pergerakan kita."
"Saya minta kalau kena Covid-19 bukan aib."
"Yang penting jangan sampai meninggal karena kelengahan kita," tuturnya.
Baca juga: BPOM Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia, Efikasi Tembus 91 Persen
Dalam kesempatan itu, Menko Luhut berpesan kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, agar terus mengampanyekan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
"Saya mohon jangan bosan-bosan untuk mengingatkan pakai masker dan cuci tangan agar kita terhindar dari penularan varian delta," pintanya.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 257.677 orang per 25 Agustus 2021, dan sebanyak 129.293 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 24 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 846.900 (21.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 675.840 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 464.219 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 375.165 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 146.989 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 145.863 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 127.397 (3.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 120.491 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 103.508 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 102.167 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 90.717 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 84.750 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 63.743 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 57.494 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 57.075 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 51.522 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 45.184 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 45.040 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 42.295 (1.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 40.114 (1.0%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 34.346 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 31.544 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 31.334 (0.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 30.659 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 30.497 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 27.148 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 24.954 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 22.078 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 21.901 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.329 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.232 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.517 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.243 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 10.911 (0.3%). (Reynas Abdila)
