Berita Tangerang

Update Lukisan Mural RIP Keadilan di Kali Bayu Periuk, Sama Nasibnya dengan Jokowi 404 Not Found

Update lukisan mural bertuliskan 'RIP Keadilan' yang berada di kawasan tepi Kali Bayur, Kecamatan Periuk

TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
Lokasi lukisan mural bertuliskan 'RIP KEADILAN' di kawasan tepi Kali Bayur, Kecamatan Periuk, Tangerang yang sudah dihapus, Sabtu (28/8/2021) 

TRIBUNTANGERANG.COM, PERIUK - Update lukisan mural bertuliskan 'RIP Keadilan' yang berada di kawasan tepi Kali Bayur, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, kini sudah dihapus.

Hal ini mengingatkan lukisan mural Jokowi: 404 Not Found yang mengalami hal sama. 

Mural bernada tersebut tersebar viral di media sosial Instagram ketika di posting oleh akun 'Tembok Yang Melawan', pada Jumat 27 Agustus 2021.

Melalui pantauan TribunTangerang.com, hingga Jumat malam, mural bernada keputusasaan itu masih terpampang jelas dengan tulisan warna putihnya.

Namun kini, mural tersebut sudah dihapus dengan ditindih menggunakan cat berwarna hitam.

Jamal, salah seorang pedagang asongan yang berjualan di dekat lokasi mural tersebut, mengaku tidak mengetahui kapan dan oleh siapa mural tersebut dihapus.

Pasalnya, saat Jamal mulai membuka dagangannya pada pukul 11.00 WIB, mural itu sudah tidak terlihat lagi.

"Saya tidak tau kapan dihapusnya gambar itu, soalnya waktu saya buka warung ini, tembok itu sudah di cat hitam, padahal sebelumnya masih biasa aja," ujar Jamal saat ditemui TribunTangerang.com, Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: Lagi! Muncul Mural Bernada Putus Asa di Tangerang Bertuliskan RIP Keadlian, Siapa yang Disindir?

"Saya sebelumnya juga udah banyak orang yang nanya juga ke saya, siapa yang nulis itu, tapi saya bilang emang tidak tahu," kata Jamal.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui siapa pelukis mural itu dan siapa yang menghapusnya.

Namun akun instagram 'Tembok Yang Melawan' masih memposting tentang mural pada tembok tersebut yang sudah terhapus.

Joni, salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi mural tersebut, mengaku sebelumnya tidak mengetahui kapan dan oleh siapa mural tersebut dibuat.

Pasalnya, pagi tadi Joni masih melewati lokasi tersebut dan tidak mengetahui bahwa ada mural yang viral di sosial media Instagram, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Baca juga: Kolong Tol Bandara Soetta Tempat Mural Jokowi 404 Not Found Tanpa Penerangan, Rawan Kejahatan

"Saya gak tahu kalau ada mural dibikin disini, soalnya tadi pagi saya lewat jalan ini, sepertinya mural itu belum ada," ujar Joni saat diwawancarai TribunTangerang.com, Jumat (27/8/2021) malam.

"Tapi tadi waktu sekitar pukul 18.30 WIB saat saya sedang memancing, saya baru sadar ada tulisan seperti ini disini," sambungnya.

Kali ini mural bernada sindiran berada di kawasan tepi Kali Bayur, Kota Tangerang, bertuliskan 'RIP Keadilan'.
Kali ini mural bernada sindiran berada di kawasan tepi Kali Bayur, Kota Tangerang, bertuliskan 'RIP Keadilan'. (TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro)

Melalui pantauan TribunTangerang.com pukul 23.00 WIB, tidak seperti mural sebelumnya, mural tersebut masih terpampang jelas dan belum dihapus oleh petugas.

Kemudian, mural berwarna putih tersebut dibuat di tembok antar pembatas pabrik  dan jalan raya umum, dengan panjang tulisan sepanjang sekitar 5 meter.

Kondisi jalan yang minim penerangan itu, diduga menjadi  penyebab si penulis mural melukiskan kreasinya di lokasi tersebut.

Viral Mural Jokowi 404 Not Found

Viral medsos lukisan mural dengan gambar wajah Presiden RI Joko Widodo yang bertuliskan 'Jokowi: 404 Not Found' kini sudah dihapus.

Lukisan mural tersebut berada di dinding sebelah kanan kolong tol kereta bandara, tepatnya berada di Jl. Pembangunan 1, kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper.

Usup, salah seorang petugas Keamanan dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Batu Ceper yang berada di lokasi tersebut mengatakan, dirinya juga tidak mengetahui perihal lukisan mural viral tersebut.

Mulanya, Usup tidak menduga bahwa mural yang sudah dicat hitam ini ternyata sempat ramai di perbincangkan karena ternyata, bergambar Presiden Joko Widodo.

"Saya juga awalnya tidak tahu kalau ternyata gambar di sini viral, yang saya ketahui memang banyak gambar-gambar yang dibuat warga sekitar, cuma saya tidak terlalu perhatikan gambar itu," ujar Usup saat diwawancarai Wartakotalive.com, Minggu(15/8/2021).

Lokasi mural viral bergambar 'Jokowi yang kini sudah dihapus
Lokasi mural viral bergambar 'Jokowi yang kini sudah dihapus (Wartakotalive/Gilbert Sem Sandro)

"Saya ditugaskan kesini untuk mengawasi gambar yang ingin dibuat dalam rangka menyambut hari kemerdekaan di dinding tol sebelahnya yang masuk ke Kelurahan Batu Sari," tambahnya.

Kemudian, Jepri warga yang tinggal di sekitar lokasi tersebut mengungkapkan, bahwasanya mural tersebut sudah lama dibuat oleh warga, sekira dua hingga tiga bulan lalu.

Namun, mural tersebut baru dihapus oleh petugas keamanan setempat pada Jumat(13/8/2021) kemarin, karena sudah viral di media sosial.

"Saya tidak tahu pasti kapan mural ini dibuat, tapi seingat saya gambar ini udah ada dari bulan Juni lalu," kata Jepri.

"Yang bikin paling warga sekitar sini, soalnya disini itu banyak dinding yang digambar, namanya kreatifitas warga untuk mempercantik kampungnya," terangnya.

"Menurut saya sih sah-sah saja selama gambarnya bagus dan indah saat dipandang, daripada jadi kusam warna dindingnya," tutur Jepri.

Melalui pantauan Wartakotalive.com pada pukul 10.00 WIB, mural tersebut dihapus dengan ditindih cat berwarna hitam sebanyak dua kali.

Gambar dasar mural tersebut sebelumnya terdiri dari berbagai warna yakni warna dasar hitam yang diisi dengan tulisan yang dibuat pelukis berwarna merah dan putih.

Lalu gambar Presiden Jokowi dibuat dengan warna coklat putih dan merah.

Lalu pada tembok sebelahnya yang masuk dalam wilayah kelurahan Batu Sari, terlihat petugas dari kelurahan tersebut sedang mengecat tembok menjadi warga dasar biru.

Menurut petugas kelurahan itu, nantinya bagian tembok tersebut akan digambar dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke-76 nanti.

Pada bagian atas terowongan tersebut juga terlibat beberapa mural dengan gambar dan tulisan yang beraneka ragam, salah satunya bertuliskan 'North Side" dengan cat berwarna hitam.

Fadli Zon: Presiden Bukan Lambang Negara

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik pihak kepolisian yang tengah memburu pembuat mural mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang digambari tulisan '404:Not Found' di Tangerang.

Menurut Fadli Zon tindakan yang dilakukan polisi mencari pembuat mural itu adalah berlebihan.

"Tak usah berlebihan tanggapi mural, lukisan, poster, meme n ekspresi seni lainnya.Itu bagian dari ekspresi budaya," kata Fadli Zon dalam akun Twitter-nya @fadlizon pada Sabtu (14/8/2021).

Anggota DPR RI itu juga menyebut bahwa pembuat mural tak perlu diburu karena Presiden bukan lambang negara.

"Justru respons berlebihan mereduksi hak rakyat utk menyatakan sikap/pendapat atau kemerdekaan berekspresi. Lagi pula presiden bukan lambang negara. Katanya demokrasi," katanya.

Viral lukisan mural Jokowi 404 Not Found
Viral lukisan mural Jokowi 404 Not Found (istimewa)

Diberitakan sebelumnya, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini ikut berkomentar terkait mural wajah mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang digambari tulisan '404:Not Found' di Tangerang.

Menurut Faldo, pembuatan mural harus mengantongi izin, bila tidak, pembuat mural tersebut dianggap melanggar hukum.

Hal tersebut disampaikan Faldo melalui akun Twitter pribadi-nya, @FaldoMaldini, Jumat (13/8/2021).

"Jadi, mural itu, ga salah. Kalau ada ijinnya. Kalau tidak, berarti melawan hukum, berarti sewenang-wenang," kata Faldo.

Menurut politikus PSI ini, dari adanya mural yang dibuat tanpa izin, maka ada hak orang lain yang dicederai.

Untuk itu, ia menegaskan, orang yang melakukan tindakan sewenang-wenang dan didukung, harus diingatkan.

"Makanya, kami keras. Ada hak orang lain yang dicederai, bayangkan itu kalau tembok kita, yang tanpa ijin kita.

Orang yang mendukung kesewenang-wenangan, harus diingatkan," tegasnya.

Faldo juga menjelaskan, dirinya tidak mempermasalahkan terkait konten atau kritik yang digambar lewat mural.

Namun, ia hanya menyayangkan terkait tindakan sewenang-wenang yang dilakukan pembuat mural tanpa izin.

"Sekali lagi, saya minta maaf, agak keras. Yang jadi masalah, bukan konten atau kritiknya.

Kritik selalu terus dijawab dengan kinerja yang baik. Tapi ini tindakan yang sewenang-wenang," jelasnya. (m28)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved