Vaksinasi Covid19
Pelajar Kota Tangsel Lawan Rasa Sakit Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Demi Belajar di Sekolah
pelajar mengikuti vaksinasi Covid-19 karena ingin kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) kembali digelar di sekolah.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Intan UngalingDian
Neni mengatakan, PTM bakal lebih baik untuk belajar anaknya yang duduk di kelas IX agar dapat memahami mata pelajarannya.
Dia berharap, Pemerintah Kota Tangsel dapat menyegerakan kegiatan PTM yang sempat ditangguhkan akibat pandemi Covid-19.
"Saya mau secepatnya, saya dengar (PTM) bulan September ini," kata Neni.
Senada dengan Neni, Ari (48) yang juga orangtua murid menyambut baik rencana kembali digelarnya kegiatan PTM.
Menurutnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka baik bagi pendidikan anak dibanding pembelajaran daring.
"Senang karena kalau misalnya tatap muka beda dengan daring. Karena kalau daring saya melihatnya tidak enak karena ujung-ujungnya handphone," kata Ari.
"Tapi kalau tatap mukan kan bertemu langsung diharapkan bisa lebih optimal dan belajar juga lebih fokus, karena pembelajaran daring dan tatap muka itu beda," ujarnya lagi.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Afsel, Dikhawatirkan Lebih Menular dan Resisten Terhadap Vaksin
Baca juga: Vaksin Nusantara Tidak Bisa Dikomersilkan, Hanya untuk Pribadi Pasien Sendiri
Ari yang sedang menunggu sang anak vaksinasi Covid-19 dosis kedua di SMPN 8 Kota Tangsel itu minta kegiatan PTM menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Selain itu, sarana dan pra sarana penunjang untuk memenuhi perilaku protokol kesehatan bagi para siswa dan siswi dilengkapi di sekolah.
Menurutnya, persiapan protokol kesehatan ketat di sekolah diperlukan untuk mencegah penularan dan penyebaran infeksi Covid-19 di lingkungan sekolah saat PTM kembali berlangsung.
"Tatap muka ini prokesnya lebih diperketat lagi ya. Jadi siswa lebih baik mereka diantar. Jadi nanti mereka pulang juga dijemput."
"Di sekolah juga dilengkapi sarana dan prasarananya sehingga lebih disiplin lagi karena kalau anak- anak kan beda yah harus diingatkan lagi oleh guru- gurunya," kata Ari.