Kesehatan

5 Mitos Kesehatan Kulit, Ada Kesalahahpahaman dalam Perawatan Kulit

Banyak mitos beredar di masyarakat tentang kulit. Seperti ada yang berulang-ulang mencuci wajahnya agar tidak berjerawat.

Penulis: Intan UngalingDian | Editor: Intan UngalingDian
Nayelle
Ilustrasi kesehatan kulit. Banyak mitos beredar tentang kesehatan dan perawatan kulit. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Ada kesalahpahaman tentang perawatan kulit di masyarakat.

Kulit memainkan banyak peran antara lain membantu menjaga bagian tubuh dan menghalangi patogen atau mikroorganisme parasit masuk ke tubuh.

Selain itu, Kulit membantu tubuh tetap hangat saat dingin dan sejuk saat panas.

Paling penting, kulit menyediakan rumah bagi neuron sensorik yang memungkinkan merasakan dunia di sekitar kita.

Terlepas dari berbagai fungsi fisiologis, kulit bisa dibilang bagian tubuh terbesar, meskipun beberapa ilmuwan tidak setuju.

Organ ini paling terlihat sehingga kerap menjadi target berbagai macam produk.

Misalnya, produk yang menjanjikan kulit lebih bersih, sehat, dan awet muda.

Tidak mengherankan ada persepsi dermatologis publik sehingga menjadi kumpulan mitos dan kesalahpahaman.

Tiga ahli dermatologis yakni Prof Hywel C. Williams OBE DSc, Dr Derrick Phillips, dan Dr Beth G Goldstein membeberkan mitos-mitos yang berlaku di masyarakat.

Berikut 5 mitos dan kesalahpahaman di masyarakat tentang kulit :

1. Krim kulit mahal dapat membuat kulit 'muda' selamanya

Tidak ada krim kulit dapat melindungi kulit dari penuaan tanpa batas.

"Ini adalah taktik pemasaran dan tentu saja tidak benar," kata Dr Phillips.

Prof Williams kepada Medical News Today mengatakan, banyak pelembab kulit sederhana di pasaran.

"Krim yang mengandung retinoid topikal dapat meningkatkan efek photoaging," kata Williams.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved