Kesehatan

Informasi Ini Perlu Anda Ketahui tentang Kafein dan Kecemasan

Kopi mengandung kafein termasuk minuman kedua paling banyak dikonsumsi setelah air, sekitar 1,6 miliar cangkir kopi per hari.

Penulis: Intan UngalingDian | Editor: Intan UngalingDian
Healthline
Ilustrasi minuman kopi mengandung kafein. Mengonsumsi kopi secara berlebihan bisa menimbulkan kecemasan dan penyakit lainnya. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kafein stimulan sistem saraf pusat.

Mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat menyebabkan gejala kecemasan.

Kafein menjadi obat psikoaktif paling banyak dikonsumsi orang di dunia.

Kopi mengandung kafein termasuk minuman kedua paling banyak dikonsumsi setelah air, sekitar 1,6 miliar cangkir kopi per hari.

Survei dilakukan di Amerika Serikat melaporkan bahwa sekitar 85 persen dari populasi minum kopi.

Setidaknya mereka satu kali minum minuman berkafein setiap hari.

Sementara banyak orang minum kafein untuk membantu mereka tetap 'melek' dan waspada.

Namun, terlalu banyak kafein dapat memiliki efek negatif terhadap seseorang, menyebabkan efek samping, termasuk gejala gangguan kecemasan.

Baca juga: Loker Tangerang, Kopi Janji Jiwa Memberikan Kesempatan Berkarir Sebagai Outlet Crew

Gangguan kecemasan adalah penyakit mental. Seseorang diliputi perasaan takut dan gelisah yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

National Institute of Mental Health (NIMH) memerkirakan, 31,1 persen orang dewasa di Amerika Serikat pernah mengalami gangguan kecemasan dalam hidup mereka.

Ada perbedaan besar antara memiliki gangguan kecemasan formal dan merasakan gejala mirip kecemasan yang dapat diperburuk minum kopi.

Apakah kafein menyebabkan kecemasan?

Satu tinjauan literatur menjelaskan banyak efek kafein pada tubuh.

Salah satu mekanisme aksi utamanya memblokir reseptor adenosin, menyebabkan peningkatan dopamin, noradrenalin, dan glutamat.

Dalam sistem kardiovaskular, dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung seseorang.

Sedangkan sistem saraf pusat, dosis rendah kafein dapat meningkatkan aktivitas motorik dan kewaspadaan.

Sementara yang lebih tinggi dapat menghasilkan gejala kecemasan.

Bukti dari studi genetik menemukan bahwa gen reseptor adenosin berperan dalam perkembangan kecemasan.

Ada individu memiliki peningkatan risiko gangguan kecemasan dan kafein dapat membuatnya lebih rentan.

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), diterbitkan American Psychiatric Association menunjukkan, gangguan kecemasan yang diinduksi kafein sebagai kondisi kafein mengganggu kegiatan sehari-hari.

Untuk memenuhi kriteria diagnosis ini, seseorang memiliki gejala kecemasan yang secara langsung disebabkan konsumsi kafein.

Baca juga: Sop Singkong Kuah Sapi dan Bakso Goreng Citarasa Masakan Peranakan di Kedai Kopi Ko Acung

Gejala kecemasan akibat kafein

Gejala penggunaan kafein berlebihan dan gejala kecemasan dapat tumpang tindih.

Gejala menggunakan terlalu banyak kafein meliputi mual, pusing, dehidrasi, sakit kepala, kegelisahan, detak jantung cepat, insomnia, kecemasan

Gejala kecemasan meliputi perasaan takut dan gelisah, kekhawatiran berlebihan, berkeringat, gelisah, tegang, dan detak jantung cepat.

Terlalu sering mengonsumsi kafein dapat menyebabkan gejala kecemasan.

Di sisi lain, gejala kecemasan dapat menjadi lebih buruk dengan penggunaan kafein.

Jika seseorang khawatir tentang asupan kopi, mereka harus konsultasi dengan dokter.

Konsumsi kafein secara aman

Studi menunjukkan bahwa ada manfaat kesehatan dari kafein dosis sedang.

Manfaat ini termasuk peningkatan kewaspadaan mental, konsentrasi, kelelahan, dan kinerja atletik.

Manfaat lain termasuk penurunan berat badan, menurunkan risiko diabetes.

Mengurangi risiko penyakit Parkinson, dan mengurangi risiko kanker.

FDA mengeluarkan pedoman tahun 2012 yang menyatakan bahwa untuk orang dewasa sehat, konsumsi kafein kurang dari 400 mg per hari tidak terkait dengan efek samping.

Hasil survei tahun 2014 di Amerika Serikat menemukan bahwa rata-rata asupan kafein 165 miligram (mg)/hari.

Artinya, satu hingga 2 cangkir kopi dikonsumsi dianggap biasa.

FDA menyatakan bahwa setiap asupan hingga 400 mg kafein sehari tidak boleh menyebabkan efek kesehatan merugikan.

Jumlah tersebut setara sekitar 3-4 cangkir kopi.

Beberapa kelompok orang, atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, harus berbicara dengan dokter.

Konsultasi dokter itu untuk menentukan apakah mereka harus membatasi atau menghindari kafein.

Mereka yang harus membatasi kafein antara lain perempuan hamil dan menyusui, penderita insomnia, migrain dan sakit kepala kronis.

Memiliki gangguan kecemasan, gangguan lambung seperti maag, detak atau irama jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi.

Minum obat tertentu termasuk stimulan, beberapa antibiotik, obat asma, dan obat jantung, serta anak-anak dan remaja

Perhatian khusus untuk kaum muda yang kerap mengonsumsi minuman energi yang mengandung kadar kafein dan gula tinggi.

Langkah pertama dalam membuat keputusan tepat un mengonsumsi kafein, orang menyadari kandungan kafein dalam minuman.

Pembacaan label dan perencanaan harian dapat membantu menghindari konsekuensi buruk dari konsumsi kafein berlebihan.

Orang yang ingin mengurangi atau membatasi konsumsi kafein harus melakukannya secara bertahap.

Hal itu membantu menghindari gejala seperti sakit kepala, kelelahan, lekas marah, mengantuk, sulit berkonsentrasi, dan mual.

Peneliti mengelompokkan minuman berkafein dalam beberapa kategori umum.

Banyak orang mengandalkan sentakan energi dari kafein agar mereka bersemangat saat pagi hari.

Namun, kafein bisa mendatangkan konsekuensi negatif, seperti perkembangan atau memburuknya gejala kecemasan.

Kopi atau teh tanpa kafein menjadi alternatif  baik bagi banyak orang.

Minuman ini cenderung memiliki rasa serupa, namun tidak memberikan dorongan energi seperti kafein.

Ada berbagai macam teh herbal yang populer di dunia dan memiliki banyak manfaat kesehatan.

Orang juga bisa melakukan olahraga sebagai bagus untuk memulai hari.

Berjalan atau berlari di luar, atau jogging di treadmill di dalam ruangan.

Gerak badan itu bisa menjadi cara baik untuk membuat darah mengalir dan membersihkan kabut otak.

Minum air putih juga bisa membantu orang untuk bersemangat. (Medical News Today)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved