Harga Emas
Harga Emas Antam Selasa 21 September Mengalami Kenaikkan Rp 5.000 Per Gram
Tercatat, harga emas hari ini dari Antam naik Rp 5.000 per gram, menjadi Rp 922.000 per gram.
Update Harga Emas Batangan Antam: Naik Rp 5.000 Jadi Rp922.000 per Gram, Berikut Daftar Lengkapnya
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Harga logam mulia hari ini atau emas batangan Antam - PT Aneka Tambang Tbk mengalami peningkatan pada hari ini.
Tercatat, harga emas hari ini naik Rp 5.000 per gram, menjadi Rp 922.000 per gram.
Sebelumnya pada Senin (20/9), harga emas batangan Antam berada pada harga Rp917.000 per gram.
Sementara, untuk harga emas dengan ukuran terkecil 0,5 gram berada di harga Rp511.000.
Dan untuk harga emas dengan ukuran terbesar yakni 1 kilogram, dibanderol senilai Rp862,6 juta.
Baca juga: Harga Emas Antam Terjun Bebas Menjadi Rp 14.000 Per Gram Hari Jumat 17 September
Demikian dikutip Tribunnews.com dari laman perdagangan emas Logam Mulia Antam, Selasa (21/9/2021).
Sementara, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga mengalami kenaikan, yakni sebesar Rp5.000 menjadi Rp809.000 per gram.
Pada hari sebelumnya, harga buyback ini tercatat senilai Rp804.000 per gram.
Harga buyback ini berarti Antam akan membeli emas anda dengan harga tersebut di Butik Emas LM Antam.
Berikut ini rincian harga emas Antam, Selasa (21/9/2021) :
Harga emas batangan 0,5 gram: Rp511.000
Harga emas batangan 1 gram: Rp922.000
Harga emas batangan 2 gram: Rp1.784.000
Harga emas batangan 5 gram: Rp4.385.000
Baca juga: Jadwal SIM Keliling dan Samsat Tangerang dan Sekitarnya, Selasa 21 September dan Biaya Perpanjangan
Harga emas batangan 10 gram: Rp8.715.000
Harga emas batangan 25 gram: Rp21.662.000
Harga emas batangan 50 gram: Rp43.245.000
Harga emas batangan 100 gram: Rp86.412.000
Harga emas batangan 250 gram: Rp215.765.000
Harga emas batangan 500 gram: Rp431.320.000
Harga emas batangan 1.000 gram: Rp862.600.000
Investasi Emas Digital
Transformasi digital yang semakin masif mendorong lahirnya investasi-investasi digital.
Salah satu instrumen investasi jangka panjang yang likuid dan diminati masyarakat saat ini adalah investasi emas digital.
Pembelian emas dalam bentuk digital ini juga terbilang mudah, didukung metode pembayaran, dan minimum pembelian dengan nominal relatif rendah, misalnya dari Rp 10.000 ataupun dari Rp 100.000, tergantung dari kebijakan masing-masing platform penjualan emas digital.

Analis sekaligus Founder Traderindo.com, Wahyu Laksono mengatakan, adaptasi digital saat ini mendorong bayak orang tertarik untuk berinvetasi secara digital, termasuk dalam hal jual beli emas yang dilakukan secara digital.
“Dengan ketertarikan orang pada emas, dan prospeknya secara medium term atau jangka panjang yang menjanjikan sebagai investasi, ini adalah fenomena saat ini. Jadi orang yang bisasanya beli ke toko, sekarang mulai beralih ke marketplace,” katanya, kepada Kompas.com, Minggu (19/9).
Baca juga: Dilaporkan Roy Suryo karena Dituding Mantan Menteri Bodoh, Ini Pembelaan Ferdinand Hutahaean
Wahyu menjelaskan, kondisi pandemi juga mengakselerasi sistem digital untuk tumbuh lebih cepat.
Misalkan saja Pegadaian yang saat ini sudah mengembangkan sistem digital. Maka, bukan tidak mungkin prospek jual beli emas secara digital akan bertumbuh ke depannya.
“Dengan pandemi ini, semua sektor mengakselerasi digital secara cepat. Di situlah emas dan investasi secara digital menjadi alternatif yang akan bertumbuh, dan ke depannya ini akan sangat menjanjikan,” tuturnya.
Vice President Membership ICDX, Yohanes F Silaen sempat mengungkapkan, konsep jual beli emas digital yang cukup fleksibel menjadi daya tarik bagi investor atau konsumen.
Di sisi lain, konsumen juga sangat terbantu untuk memiliki emas dengan cara menciil dari nominal yang paling kecil.
“Kalau saya lihat, transaksi mereka (perusahaan penjual emas digital-Red) makin bertumbuh, dan sekarang semakin bertumbuh.
Ini mungkin karena memang fleksibel sekarang untuk beli emas, dan tidak susah, buka aplikasi melakukan verifikasi, lalu sudah bisa beli dan transaksi,” paparnya.
Adapun, Founder & CEO IndoGold, Amri Ngadima menyatakan, dengan nilai transaksi yang terus tumbuh dari tahun ke tahun, ia optimistis penjualan emas digital akan terus menjadi solusi digital kepemilikan emas di masa mendatang.
“Yang jelas sampai saat ini nilai transaksi di kami terus tumbuh tahun ke tahun. Ini terbukti di semester I/2021, omzet kami tumbuh 86 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Ini menunjukkan investasi emas digital mulai menjadi pilihan di masyarakat,” ungkapnya. (Kompas.com/Kiki Safitri)