Vaksinasi Covid19

Provinsi Banten Paling Rendah Capaian Vaksinasi Covid19, Begini Penjelasan Andika Hazrumy

Menurut Andika, masih rendahnya angka vaksinasi di sejumlah daerah di Banten tersebut sejalan dengan rendahnya pasokan vaksin

Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Dian Anditya Mutiara
istimewa
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy ungkap alasan mengapa Banten paling rendah capaian Vaksinasi Covid19 

TRIBUNTANGERANG.COM, BANTEN - Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy menanggapi perihal disorotnya sejumlah daerah di Provinsi Banten yang angka vaksinasi Covid-19 masih rendah oleh Presiden Joko Widodo dalam pengarahan kepada Forkopimda se-Banten saat kunjungan kerja di Banten, Selasa (21/9/2021) lalu.

Menurut Andika, masih rendahnya angka vaksinasi di sejumlah daerah di Banten tersebut sejalan dengan rendahnya pasokan vaksin dari Pemerintah Pusat ke daerah-daerah dimaksud.

"Ini memang distribusi dari pusatnya masih terbatas. Kalau kami di Provinsi, Pusat kirim berapa ya langsung kami distribusikan ke kabupaten kota," kata Andika, Kamis (23/9/2021).

Dikatakan Andika, dari target sekitar 18 juta dosis vaksinasi Covid 19 di Provinsi Banten, Pemerintah Pusat baru mengalokasikan sekitar 8,5 juta dosis.

"Targetnya kan 70 persen penduduk, jadi sekitar 9 juta penduduk. Artinya kita butuh 18 juta dosis untuk meng-cover dua kali dosis.

Baca juga: Jadwal Vaksinasi Covid di Kecamatan Karang Tengah, Periuk, Cipondoh, Kamis 23 September

Sementara alokasi dan distribusi dari Pusat untuk Banten baru 8,5 juta dosis," ucapnya.

Andika menjelaskan Pemprov Banten sendiri telah mengusulkan kepada Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya Selasa lalu di Kota Serang, agar daerah-daerah penyangga ibu kota Negara seperti Provinsi Banten diprioritaskan alokasi dan distribusi vaksinnya.

Menurutnya, prioritas Pemerintah Pusat kepada DKI Jakarta selama ini tidak akan berjalan dengan baik hasilnya, jika daerah penyangganya tidak ikut diprioritaskan. 

"Kan percuma kalau Jakarta clear juga, kalau orang Tangerang yang banyak beraktivitas di Jakarta belum ter-cover (vaksin Covid-19)," ujar Andika.

Andika mengungkapkan pelaksanaan vaksinasi di Provinsi Banten saat ini telah menjangkau sebanyak 3,6 juta lebih sasaran atau 39,56% telah divaksinasi dosis pertama.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 pada Pelajar Menyentuh Angka 75 Persen, Kabupaten Tangerang Gelar PTM Bertahap

Dan sebanyak 2 juta lebih sasaran atau 20,55% telah mendapatkan dosis kedua dari total sasaran sebanyak 9.229.383 sasaran.

Pada kesempatan tersebut Andika juga tidak lupa mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada TNI/Polri serta pihak kampus dan mahasiswa yang secara terus menerus telah bahu membahu mengejar target vaksinasi pemerintah daerah.

"Seperti yang hari ini, ini kan dosis kedua kelanjutan dari dosis pertama yang sudah dilakukan teman-teman Aliansi Mahasiswa Nasional dibantu TNI/Polri satu bulan sebelumnya," ungkap Andika.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyoroti rendahnya capaian vaksinasi di tiga daerah di Provinsi Banten. Ketiganya yakni Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

Ketiga daerah tersebut capaian vaksinasi masih di bawah 20 persen. 

Rinciannya, Kabupaten Serang capaian vaksinasi baru 16 persen kategori umum dan 2 persen kategori lansia.

Kabupaten Lebak baru 17 persen kategori umum dan 4 persen kategori lansia.

Sedangkan Pandeglang 18 persen kategori umum dan 6 persen lansia.

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 82.113.788 (39,43%) penduduk hingga Rabu (22/9/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 46.496.177 (22,33%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.

Baca juga: KABAR Gembira! Indonesia Kini Bebas Zona Merah Covid-19

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Cuma Ada di Papua dan Papua Barat

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 21 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 856.358 (20.5%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 701.052 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 479.879 (11.4%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 393.665 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 155.953 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 154.109 (3.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 130.992 (3.1%)

RIAU

Jumlah Kasus: 127.127 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 111.672 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 107.941 (2.6%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 103.719 (2.4%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 88.879 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 69.023 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 62.196 (1.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 59.396 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 53.416 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 50.659 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 48.701 (1.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 45.680 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 44.819 (1.1%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 39.400 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 37.117 (0.9%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 34.502 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 33.903 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 33.464 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 29.353 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 27.183 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 22.968 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 22.811 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.979 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.455 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 12.044 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.927 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.616 (0.3%). (*)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved