Kriminal
Polisi: Tak Ada yang Lihat Langsung Saat Ustadz di Tangerang Ditembak Orang Tak Dikenal
Tim penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya masih bekerja kumpulkan alat bukti atas kasus penembakan Ustadz di Tangerang
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Korban sempat dibawa ke rumah sakit usai terkena luka tembak. Namun naas nyawa A tak tertolong.
Kata Yusri saat ini kasus tersebut diselidiki oleh Polresta Tangerang Kota dan Polda Metro Jaya.
Pihaknya sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan lakukan olah TKP bersama Laboratorium Forensik.
Di lokasi penembakan kata Yusri ditemukan proyektil peluru.
Polisi juga telah minta keterangan saksi-saksi.
"Sekarang kami lagi menunggu hasil otopsi dari rumah sakit kemudian hasil laboratorium forensik terkait proyektil. Karena memang di TKP ditemukan proyektil. Kami tunggu hasil dari Labfor," terangnya.
Selain itu polisi juga analisis CCTV di sekitar TKP penembakan.
Kata Yusri, saat peristiwa itu terjadi keadaan di TKP sudah mulai gelap karena pukul 18.30 WIB.
Ustadz Korban Penembakan Merupakan Paranormal dan Ahli Spiritual di Tangerang
Polisi ungkap identitas korban penembakan di Tangerang pada Sabtu (18/9/2021) usai shalat Maghrib.
Korban diketahui bernama Armand (43) beralamat di Jalan Nean Saba, RT 02 / RW 05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Armand sebagai Ketua DKM dan juga paranormal atau ahli spiritual.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Bonar Pakpahan.
"Korban ini Ketua Majelis Taklim dan membuka pengobatan kebatinan," ujar Bonar kepada TribunTangerang.com, Minggu (19/9/2021).
Baca juga: Polisi Masih Lakukan Autopsi Ustadz yang Ditembak di Kunciran Setelah Sholat Magrib
Bahkan Armad telah lama membuka praktiknya ini. Sudah lebih dari puluhan tahun lamanya.
"Sudah 20 tahun korban buka pengobatan spiritual ini," ucap Bonar.