Perguruan Tinggi
UMT Gelar Perkuliahan Tatap Muka, Mahasiswa Hanya Boleh Masuk 3 Kali untuk Setiap Mata Kuliah
Pembatasan intensitas mahasiswa mengikuti PTM dalam satu semester kedepan itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Universitas Muhammadiyah Tangerang akan menyelenggarakan perkuliahan tatap muka (PTM) pekan depan.
Untuk memastikan upaya PTM dapat berjalan lancar, kampus akan membatasi jumlah mahasiswa yang mengikuti PTM yakni hanya 50 persen dari kapasitas utama.
Rektor UMT, Ahmad Amarullah mengatakan, pembatasan intensitas mahasiswa mengikuti PTM dalam satu semester kedepan itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Penerapan perkuliahan tatap muka yang kita lakukan minggu depan itu menggunakan 2 sistem, pertama offline (datang ke kampus) dan kedua online," ujar Amarullah saat ditemui di ruang kerjanya, Senin(27/9/2021).
"Untuk yang mengikuti PTM secara langsung akan kita batasi kuotanya hanya 50 persen, dari kapasitas utama," ujarnya lagi.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Tangerang Gelar Kuliah Tatap Muka Pekan Depan
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Sasar 1.000 Orang di Lingkungan Kampus Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah
Amarullah menjelaskan, pihak kampus menerapkan persyaratan bagi setiap siswa yang akan melaksanakan PTM.
PTM di kampus hanya mengiziinkan mahasiswa mengikuti PTM sebanyak 2-3 pertemuan untuk setiap mata kuliah.
Syarat lainnya, mahasiswa yang mengikuti PTM telah melaksanakan vaksinasi Covid-19, minimal tahap pertama.
Bagi mahasiswa yang belum menjalani vaksinasi Covid-19 dapat membawa surat keterangan hasil negatif test PCR swab test,sebagai opsi lain untuk mengikuti PTM.
"Nanti pelaksanaannya seperti biasa, kita menggunakan scane aplikasi yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai standar beraktivitas," kata Amarullah.
Untuk menghindari kerumunan mahasiswa pada satu titik, pihak universitas juga menyiapkan jalur khusus.
Jalus khusus itu untuk mahasiswa yang akan masuk atau keluar area kampus.
Selain itu, pihak kampus akan menerapkan marka atau aturan pada titik-titik tertentu.
Petugas keamanan akan berjaga di setiap sudut kampus yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti kantin.
"Nantinya setiap lokasi di kampus yang berpotensi menimbulkan kerumunan, akan kita siapkan marka atau aturan yang wajib ditaati, guna menghindari kerumunan ataupun penumpukan mahasiswa," ujarnya.
"Intinya setiap siswa harus kita pastikan selalu menjaga jarak baik di dalam kelas maupun di luar kelas, dan tidak saling berkumpul," kata Amarullah.