Virus Corona
SMPN 2 Tangerang Warganya Terpapar Covid, Seorang Siswi Kaget karena Tak Merasakan Gejala
Empat warga sekolah SMPN 2 yang terpapar positif Covid-19 itu, terdiri dari dua orang siswa dan juga dua guru.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Empat warga sekolah SMPN 2 Kota Tangerang terkonfirmasi Covid-19, saat dilakukan pemeriksaan tes PCR secara acak beberapa waktu lalu.
Empat warga sekolah yang terpapar positif Covid-19 itu, terdiri dari dua orang siswa dan juga dua guru.
TribunTangerang.com berhasil mengungkap identitas dua siswi yang terpapar Covid-19 tersebut, yakni J dan R, yang merupakan siswi kelas 8A.
"Siswa yang positif itu ada dua orang, aku dan satu lagi teman sekelas aku juga, namanya R," ujar J saat diwawancarai TribunTangerang.com, Senin (4/10/2021).
Lebih lanjut J menerangkan, total warga sekolah yang dilakukan pemeriksaan tes PCR secara acak, sebanyak 50 orang.
Baca juga: 2 Siswa dan 2 Guru SMPN 2 Kota Tangerang Terpapar Covid-19
Yang terdiri dari 35 siswa dari berbagai kelas, dan 15 orang lainnya ialah guru-guru yang mengajar.
Saat mengetahui dirinya positif Covid-19, J mengatakan, J mengaku terkejut saat mengetahui hal tersebut.
Pasalnya, J sama sekali tidak merasakan gejala apapun, saat terdeteksi positif Covid-19.
"Jujur sih, kaget banget saya dengarnya, waktu dikabarin, kalau hasil tes saya ternyata positif," kata J.
"Soalnya saya waktu diperiksa kemarin itu saya gak merasa pusing, gak merasa lemas, suhu badan saya juga normal, pokoknya sama sekali gak merasakan apapun," imbuhnya.
Baca juga: Dua Siswi SMPN I Tangerang yang Terkena Covid19 Masih Dalam Perawatan, 1 Sudah Sembuh
Sebelumnya diberitakan, Wakil Kepala SMPN 2 Kota Tangerang, Ismanto menjelaskan, empat perangkat SMPN 2 Kota Tangerang terpapar Covid-19 setelah menggelar pembelajaran tatap muka beberapa pekan ini.
"Semalam baru diumumkan total ada 4 orang yang terkonfirmasi Covid-19," terang Ismanto saat dijumpai TribunTangerang.com di SMPN 2 Kota Tangerang, Jumat (1/10/2021) lalu.
Selain itu, Walikota Tangerang, Arief Wismansyah juga memaparkan, sebanyak 25 siswa, seorang guru dan satu petugas Staff Tata Usaha terkonfirmasi positif Covid-19.
Di temukannya kasus positif Covid-19 tersebut, usai dilakukannya tes PCR secara acak kepada 1.000 murid, guru, dan perangkat selolah lainnya.
"Kita mengambil inisiatif, untuk melakukan testing kepada perangkat sekolah secara random, saat anak-anak memulai PTM kemarin," jelas Arief R Wismansyah kepada awak media, Kamis(30/9/2021).
"Ternyata hasilnya, dari 1000 sampling yang kita lakukan dalam dua hari, saat 28 dan 29 September 2021 lalu, ada 25 siswa, seorang guru dan satu staf TU yang positif Covid-19," sambungnya.
Seluruh kegiatan belajar-mengajar pada 15 sekolah yang terdapat siswanya positif tersebut, di liburkan untuk sementara waktu.
"Kita sudah bahas bersama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dan hasilnya sekolah-sekolahnya kita liburkan," tukas Arief
Siswa SMPN Tangerang Terpapar Covid Tanpa Gejala, Camat: Terbukti Vaksinasi Bisa Menangkal
Ada dua sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Tangerang ditutup, akibat adanya siswa-siswi yang terkonfirmasi Covid-19 selama pembelajaran tatap muka.
Camat Tangerang, Achmad Zuldin Syafii mengungkapkan, dua sekolah yang siswanya terkonfirmasi Covid-19 tersebut adalah SMPN 1 dan SMPN 2, Kota Tangerang.
"Ada dua sekolah yang kami tutup dulu sementara waktu, karena memang ada beberapa siswa-siswi mereka terpapar Covid-19," ujar Achmad Zuldin Syafii saat diwawancarai TribunTangerang.com, Sabtu(2/10/2021).
"Penutupan tersebut memang sesuai dengan arahan dari Pemerintah Kota Tangerang, agar sekolah ini disterilkan dahulu," imbuhnya.
Baca juga: Dua Siswi SMPN I Tangerang yang Terkena Covid19 Masih Dalam Perawatan, 1 Sudah Sembuh
Lebih lanjut Achmad Zuldin menambahkan, para siswa-siswi yang terpapar dari dua sekolah tersebut, umumnya adalah orang tanpa gejala (OTG).
Satus siswa-siswi yang terpapar tanpa gejala tersebut, dinilai Achmad Zuldin, merupakan sinyal palsu dari ungkapan beberapa masyarakat, yang selama ini menganggap Vaksinasi Covid-19 berbahaya.
Menurutnya, dengan sehatnya kondisi para siswa-siswi yang terpapar itu, membuktikan bahwa Vaksinasi Covid-19, mampu membentuk kekebalan tubuh masyarakat, dari resiko berbahaya yang diakibatkan dari terpapar Covid-19.

"Ini merupakan sinyal baik bagi kita, untuk membuktikan bahwa vaksinasi ini mampu meningkatkan daya tahan tubuh kita dari virus yang ada," kata Achmad Zuldin.
Kedepan, pria yang berpostur tubuh tinggi itu berharap, seluruh masyarakat Kecamatan Tangerang, dapat menjalani Vaksinasi Covid-19.
Hal tersebut diharapkan, guna membentuk kekebalan komunal bagi setiap masyarakat, agar kegiatan pendidikan, ekonomi, dan sosial di masyarakat dapat kembali berjalan seperti sedia kala.
"Kita sudah liat buktinya anak-anak kita ini, bisa sehat tanpa gejala saat terpapar Covid-19. Berarti kita harus percaya diri, bahwasanya pandemi ini mudah-mudahan bisa terlewati," ucapnya.
FOLLOW US
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 25 siswa, seorang guru dan satu petugas Staff Tata Usaha terkonfirmasi positif Covid-29.
Di temukannya kasus positif Covid-19 tersebut, usai dilakukan tes PCR secara acak kepada 1.000 murid, guru, dan perangkat selolah lainnya.
"Kita mengambil inisiatif, untuk melakukan testing kepada perangkat sekolah secara random di 18 sekolah, saat anak-anak memulai PTM kemarin," jelas Arief Wismansyah kepada awak media, Kamis (30/9/2021).
"Ternyata hasilnya, dari 1000 sampling yang kita lakukan dalam dua hari, saat 28 dan 29 September 2021 lalu, ada 25 siswa, seorang guru dan satu staff TU yang positif Covid-19 dari 15 sekolah," paparnya.
Di antara 15 sekolah yang diliburkan akibat terkonfirmasi positif tersebut, dua sekolah diantaranya berada di Kecamatan Tangerang.
Camat Tangerang berharap, masyarakat dapat menjalani vaksinasi, agar aktivitas anak-anak untuk melakukan PTM, dapat kembali dilaksanakan.
"InshaAllah jika kita semua sehat dan sudah menjalani vaksinasi, kita bisa tenang dan aman untuk beraktivitas kembali, dan anak-anak juga bisa kembali menjalani PTM," tutup Achmad Zuldin Syafii.
Pemkot Tangerang Bentuk Satgas Covid-19 di Setiap Kelas Demi Tetap Belajar di Sekolah
Pemerintah Kota Tangerang resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, di setiap kelas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan, pembentukan Satgas Covid-19 di setiap kelas tersebut merupakan bentuk upaya Pemkot Tangerang untuk memastikan keamanan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dapat berjalan lancar.
Satgas Covid-19 yang berada dalam kelas tersebut akan bertugas untuk, meningkatkan kewaspadaan selama penerapan PTM secara terbatas.
"Dibentuknya Satgas Covid-19 di setiap kelas ini, agar proses PTM berjalan lancar, serta meningkatkan kewaspadaan bagi anak-anak," ujar Arief R Wismansyah, Jumat(1/10/2021).
Baca juga: Satgas Covid19 Kabupaten Tangerang Ungkap Selama PTM Sekolah Nihil Kasus Positif
Baca juga: Satgas: Jika Mampu Batasi Aktivitas Sosial, Dampak Varian Baru Covid-19 Takkan Picu Gelombang Ketiga
Arief berharap, kedepan Satgas Covid-19 di setiap kelas itu dapat dibentuk di tingkat SD, SMA, dan perguruan tinggi.
"Kita harapkan Satgas Covid-19 ini tidak hanya di level SMP, namun juga bisa diimplentasikan di tingkat SD, SMA dan juga perguruan tinggi," kata Arief.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek Jumeri menambahkan, ada Satgas Covid-19 di setiap kelas bisa meminimalisir penularan Covid-19 di sekolah pada masa PTM terbatas.
Pasalnya, pembentukan Satgas Covid-19 di kelas, dinilai Jumaeri, sangat diperlukan sesuai instruksi SKB 4 Menteri bahwa setiap sekolah harus memiliki satuan tugas Covid-19.
"Rekomendasi kami di sekolah, tapi di Kota Tangerang ini, Satgas Covid-19 dibentuk sampai pada tingkat kelas," ujarnya.
Baca juga: Satgas Covid-19 PB IDI: Varian Mu Tidak Seganas Delta, tapi Lebih Serius dari Alfa, Beta, dan Gamma
Baca juga: Polresta Tangerang dan Satgas Covid-19 Gelar Patroli Skala Besar di Tempat Kerumunan
Jumeri memastikan akan terus melaksanakan testing di setiap sekolah yang menggelar PTM.
Harapannya, Kota Tangerang dapat menjadi contoh baik untuk disebarluaskan kepada daerah lain di Indonesia.
Tujuannya, pembelajaran tatap muka dapat terus dilakukan dengan memerhatikan risiko.
"Evaluasi PTM terbatas dan juga testing tetap akan terus dilakukan, agar kualitas dan keamanan dalam pendidikan tetap terjaga," kata Jumeri. (m28)