Kesehatan
Peringkat Makanan dari Paling Sehat hingga Terburuk
Memilih makanan sehat belum tentu mudah. Namun, ketika makanan dibuat kategori, akan lebih mudah menentukan makanan sehat dan buruk.
Penulis: Intan UngalingDian | Editor: Intan UngalingDian
Menentukan apa yang sehat
Wright mengatakan ada sejumlah faktor menentukan kesehatan makanan.
Kepadatan nutrisi salah satunya.
Kepadatan nutrisi adalah jumlah nutrisi sehat dalam rasio dengan kandungan kalori.
Makanan yang memiliki kepadatan nutrisi tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran, memiliki banyak nutrisi dan kalori lebih sedikit.
"Makanan yang kepadatan nutrisinya rendah, seperti soda atau permen, nutrisinya sedikit dan kalorinya banyak,” ujarnya.
Ketika memilih makanan, kata Wright, pilihan sehat akan tergantung pada tujuan kesehatan individu.
"Penting bagi seseorang untuk melihat kebiasaan dan gaya hidup mereka saat ini dan menentukan apa tujuan kesehatan mereka," katanya.
"Apakah mereka ingin menurunkan berat badan? Apakah mereka ingin meningkatkan tingkat energi mereka? Ini akan membantu memprioritaskan makanan yang mereka pilih.
“Saya akan merekomendasikan konsultasi dengan ahli diet terdaftar yang dapat menyesuaikan rencana untuk meningkatkan kebiasaan dan tujuan kesehatan Anda,” ucapnya lagi.
Sebagai titik awal untuk membuat pilihan lebih sehat, Hunnes mengatakan, sebaiknya membatasi makanan olahan dan fokus pada pilihan nabati.
“Saya selalu sangat menyarankan untuk memasukkan lebih banyak makanan yang tidak diproses ke dalam makanan yaitu buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijiaan," ucapnya.
Dia juga menyarankan mengurangi jumlah makanan hewani dalam makanan termasuk susu, daging, ayam, dan ikan yang bisa menyebabkan peradangan.
Jika sulit menemukan buah dan sayuran segar, makanan dalam bentuk beku juga bisa sebagai pengganti.
"Beku adalah keajaiban pengganti yang lengkap dan sama-sama sehat dan seringkali lebih murah,” katanya.
“Makanan harus selalu terlihat enak dan rasanya enak. Tidak ada yang mau makan makanan sehat yang rasanya tidak enak."
"Terlalu sering, orang menjadi begitu terbiasa dengan rasa makanan olahan yang asin, berlemak, manis, sehingga kita lupa seperti apa rasanya makanan asli dan murni."
"Jadi, itu yang pertama dan terpenting,” kata Hunnes. (Healthline)