Berita Nasional

Ariza Ajak Kawula Muda Fokus Menekuni Hobi saat Peringati Hari Sumpah Pemuda

Wagub DKI Ahmad Riza Patria berpesan pada kawula muda untuk tekun pada hobi saat memperingati Hari Sumpah Pemuda.

warta kota/yolanda putri dewanti
Hasil tangkapan layar dari akun Instagram resminya @arizapatria. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan beberapa pesan terkait peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 pada 28 Oktober 2021.

Hal tersebut diungkapkan Ariza melalui akun Instagram resminya @arizapatria.

"Saat ini banyak sekali lapangan pengabdian, nah 28 Oktober 1928 adalah pengingat bahwa apapun bidang pengabdian yg kita tekuni, tujuannya satu, tujuannya sama," ucap Ariza melalui akun Instagram resminya @arizapatria, Kamis (28/10/21).

Baca juga: Antisipasi Demo Mahasiswa dan Buruh di Istana Negara, Polsek Palmerah Siapkan Pengamanan di Slipi

"Yakni untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," tambahnya.

Orang nomor dua di Ibu Kota ini mengatakan di hari bersejarah ini, dirinya mengajak seluruh pemuda menekuni hobi yang disukai.

Selain itu, fokus pada bidang yang diminati, agar menjadi yang terbaik pada hal yang dicintai, dan mengharumkan nama Indonesia lewat keahlian yang dimiliki.

"Love what yo do, do what your love. Selamat Hari Sumpah Pemuda 2021 Bersatu, Bangkit dan Tumbuh," tutupnya.

Baca juga: Saat Asyik Perbaiki Ban Truk, Sopir Tewas Tertabrak di Tol JORR

Tanggal 28 Oktober 2021 diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda yang ke-93.

Sumpah Pemuda memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan kelompok pemuda bangsa Indonesia.

Peristiwa Sumpah Pemuda telah menumbuhkan kesadaran bahwa dalam keberagaman etnis, mereka tetaplah satu sebagai bangsa Indonesia.

Di peringatan Sumpah Pemuda yang ke-93, SMA Kolese De Britto merefleksikan semangat dan makna Sumpah Pemuda ala JB melalui talkshow bertajuk Berani Tidak Seragam Sedjak 1948.

Seragam bukan hanya diartikan sebatas pakaian, namun terkait latar belakang yang beranekaragam.

Di tahun ajaran 2021/2022, jumlah siswa di SMA Kolese De Britto berjumlah 851 dengan 75 siswa atau 8,81 persen berasal dari Kabupaten Sleman.

Sementara 357 siswa atau 41,95 persen berasal dari DIY selain Sleman, dan sebanyak 419 siswa atau 49,24 persen berasal dari luar DIY.

Tentu saja dengan beranekaragamnya asal siswa baru tersebut berdampak pada segala macam perbedaan identitas didalamnya.

Jika diidentifikasi, akan muncul perbedaan dari segi agama, bahasa, etnis, ras, perilaku, kebiasaan, latar belakang ekonomi, latar belakang tingkat intelektualitas dan lainnya.

SMA Kolese De Britto berusaha menjangkau orang-orang muda di seluruh pelosok nusantara dengan beragam budaya dan latar belakang sehingga spirit keberagaman tetap dipegang teguh.

Keberagaman menjadi bagian hidup keseharian di SMA Kolese De Britto.

Hasil proses pendidikan kebebasan dalam keberagaman yang terwujud dalam berupa bentuk seperti sikap inklusivitas, toleran, cinta damai, kasih, ramah dan sebagainya menjadi modal perekat dalam lingkungan De Britto.

SMA Kolese De britto secara konsisten mendorong anggota komuntias untuk berani memprakarsai terwujudnya inklusivitas, toleransi di tengah keberagaman masyarakat.

Talkshow bertajuk 'Berani Tidak Seragam Sedjak 1948' diselenggarakan via Zoom meeting, Kamis (28/10/2021) pukul 19.00 – 20.30 WIB.

Hadir sebagai narasumber adalah Rahman Hidajat (orang tua 3 alumni JB), Thoni Chandra (alumni JB 2002) dan Drs Widi Nugroho (alumni JB 1987 sekaligus guru JB).

Ada juga Diospyros Pieter Raphael Suitela (siswa kelas XII JB) dan Poerwanti Hadi Pratiwi (dosen pendidikan sosiologi FIS UNY).

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved