Berita Tangsel
Berantas Manusia Silver, Pemkot Tangsel Gelar Razia Penertiban Umum Secara Rutin
Pemkot Tangsel tampaknya sudah kesal pada keberadaan manusia silver yang menganggu ketertiban umum, karena itu digelar razia.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Valentino Verry
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGSEL - Fenomena merebaknya manusia silver di ruas jalan protokol Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus terjadi.
Hal itu memaksa pihak otoritas mengambil langkah tegas guna menekan keberadaan manusia silver di wilayah kerjanya.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan saat ini pihaknya gencar melakukan razia pada sejumlah titik yang kerap dijadikan tempat mangkal para manusia silver tersebut.
Baca juga: Polrestro Tangerang Kota Tangkap Penusuk Sesama Pedagang Sembako di Pasar Malabar
Razia digelar dengan berpedoman pada Peraturan Daerah (Perda) Kota Tangsel Nomor 9 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
"Kalau manusia silver yang masih atau sedang beroperasi meminta-minta atau mengemis di jalan, di tempat-tempat umum itu ditertibkan oleh Satpol PP. Satpol PP bisa melakukan upaya penegakan hukum melalui peraturan daerah. Ada sanksi, ada denda," katanya saat dikonfirmasi Harian Warta Kota, Kota Tangsel, Kamis (28/10/2021).
Wahyunoto tak menampik bahwa wilayah kerjanya itu kerap menjadi tempat manusia silver untuk beroperasi.
Bahkan, pihaknya memiliki catatan titik-titik ruas jalan yang kerap dijadikan para manusia silver untuk mangkal dan beroperasi.
Baca juga: Warga Pondok Betung Langsung Ngacir saat Mengemas Pakaian karena Atap Rumahnya Ambruk
"Di perempatan-perempatan lampu merah. Di Gaplek, Bunderan Maruga, di Alam Sutera, Perempatan Gintung pokoknya daerah-daerah yang rawan pengemis," ungkapnya.
Sementara itu, Wahyunoto mengaku puluhan manusia silver telah terjaring razia yang dilangsungkan pihaknya bersama Satpol PP Kota Tangsel.
Mirisnya, puluhan manusia silver tersebut merupakan orang yang sama saat kembali terjaring razia penertiban umum.
"Sampai yang terakhir itu sekitar 80 orang, tapi 80 orang itu mereka lagi, mereka lagi. Bukan orang yang berbeda," ucapnya.
Baca juga: Kota Tangerang Level 1 PPKM, Arief R Wismansyah Beberkan Indikator Keberhasilannya
Sementara itu, Wahyunoto menjelaskan berbagai macam alasan didapat pihaknya kala meminta keterangan dari para manusia silver yang terjaring razia.
Kata ia, permasalahan perekenomian menjadi motif para individu memilih menjadi manusia silver.
Selain itu, para manusia silver itu mengakui memilih Kota Tangsel sebagai tempat operasionalnya ditengarai minimnya penertiban yang berlangsung.
Karenanya pihaknya lantas gencar melangsungkan razia penertiban umum guna menekan semakin menjamurnya manusia silver di Kota Tangsel.
Baca juga: Universitas Indonesia Terpilih Jadi Perguruan Tinggi No 1 Indonesia dan No 11 di Asia Tenggara