Kebakaran

PMI Kota Tangerang Gelar Pelatihan dan Simulasi Penanganan Kebakaran di Lingkungan Kerja

Oman Jumansyah mengatakan, kegiatan tersebut digelar sebagai simulasi kebakaran untuk pemetaan risiko bencana di lingkungan kerja.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Seorang peserta pelatihan dan simulasi penanganan kebakaran di Lingkungan Kerja berusaha memadamkan api menggunakan lembaran karung basah. Pelatihan dan penanganan kebakaran ini diselenggarakan PMI Kota Tangerang, di PMI Kota Tangerang, Jumat (12/10/2021). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang menggelar kegiatan Pelatihan dan Simulasi Kebakaran di Lingkungan Kerja di Aula laboratorium  PMI Kota Tangerang, Jumat (12/11/2021).

Peserta pelatihan diikuti oleh seluruh unit di PMI Kota Tangerang terdiri atas petugas Unit Donor Darah (UDD), kru ambulans, Korps Sukarela (KSR) Unit Markas, KSR dan TSR.

Selain itu, lima orang pemateri juga dipersiapkan menyampaikan materi penanggulangan bencana. 

Acara dilanjutkan memberikan penanganan pemadam api baik manual maupun menggunakan alat Alat Pemadaman Api Ringan (Apar).

Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Jumansyah mengatakan, kegiatan tersebut digelar sebagai simulasi kebakaran untuk pemetaan risiko bencana di lingkungan kerja. 

Baca juga: Identitas 4 Korban dan Titik Lokasi Evakuasi Korban Kebakaran di Perumahan Metland Puri Cipondoh

Baca juga: 3 Korban Alami Luka Bakar saat Terjadi Kebakaran Rumah di Bukit Pamulang Indah

Peserta pelatihan dan simulasi penanganan kebakaran di Lingkungan Kerja menggunakan alat pemadam api ringan (APAR),  di PMI Kota Tangerang, Jumat (12/10/2021).
Peserta pelatihan dan simulasi penanganan kebakaran di Lingkungan Kerja menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), di PMI Kota Tangerang, Jumat (12/10/2021). (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro)

"Pelatihan simulasi ini kita gelar, agar masyarakat dapat mengetahui cara-cara pertama menangani jika terjadi kebakaran di tempat kerja," ujar Oman Jumansyah saat diwawancarai awak media, Jumat(12/11/2021).

"Jangan sampai jika terjadi kebakaran di lingkungan sendiri, tapi kita tidak tahu menanganinya," ujarnya lagi.

Oman menjelaskan, berbagai faktor penyebab kebakaran antara lain kelalaian, proses terjadi api, ada panas, bahan bakar dan udara. 

Sedangkan untuk memadamkan api, dapat menggunakan pendinginan, penguraian, dan oksidasi. 

Terdapat beberapa alat pemadam api tradisional umum digunakan dalam mengantisipasi pertama jika terjadi kebakaran, antara lain karung goni basah, pasir dan lumpur.

Baca juga: Diduga Korsleting Listrik, Tetangga Dengar Ledakan Keras Saat Kebakaran Rumah di Metland Puri

Baca juga: Breaking News: Kebakaran Rumah di Puri Metland Cipondoh, Satu Keluarga Tewas

"Tapi era sekarang ini juga sudah banyak tersedia alat pemadam api modern, yang pasti kita tau itu APAR, yang terbuat dari tepung kimia kering, jenis gas, dan busa," katanya.

"APAR ini umumnya sudah banyak disediakan di berbagai tempat, tapi kebanyakan kita belum paham penggunaannya."

"Nah dalam kegiatan inilah kita lakukan simulasi cara penggunaan alat pemadam api secara tradisional maupun modern ini," ujarnya.

Saat simulasi penanganan kebakaran, para peserta sangat antusias melakukan simulasi, karena dapat mempraktikkan langsung di lapangan.

"Semoga simulasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, sehingga kita dapat mengantisipasi korban jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dengan melakukan tindakan penanganan pertama," kata Oman Jumansyah.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved