PMKS
Melongok Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Tangerang, Tempat Penampungan PSK dan Manusia Silver
Pemerintah Kota Tangerang membangun rumah singgah sebagai tempat penampungan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Penulis: Andika Panduwinata | Editor: Intan Ungaling Dian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang membangun rumah singgah sebagai tempat penampungan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Rumah Singgah Dinas Sosial itu didirikan di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang di Neglasari.
Tempat itu menjadi penampungan pekerja seks komersial (PSK), anak punk hingga manusia silver yang terjaring operasi Satpol PP.
Kabid Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Kota Tangerang dr Feriansyah mengatakan,
"Mereka yang diamankan saat razia dilarikan ke tempat Rumah Singgah ini," ujar Kabid Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Kota Tangerang dr Feriansyah kepada Tribuntangerang.com, Senin (15/11/2021).
Baca juga: Berantas Manusia Silver, Pemkot Tangsel Gelar Razia Penertiban Umum Secara Rutin
Baca juga: Jangan Beri Empati Manusia Silver, Bakal Dirazia Petugas Dinsos Kota Tangsel

Feriansyah menjelaskan, mereka yang terjaring razia dilakukan pendataan. Lau, Dinas Sosial Kota Tangerang melakukan assesment terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial ini.
"Mereka ditanyai ada keluarganya apa tidak. Kalau ada pihak keluarganya yang jamin, kemudian membuat pernyataan RT RW agar tidak melakukan perbuatannya lagi," ucap pria yang akrab disapa Feri ini.
"Tapi kalau tidak punya keluarga, ya ditampung di Rumah Singgah ini. Kami lakukan pembinaan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tribuntangerang.com, Rumah Singgah Dinas Sosial itu dijaga petugas. Setiap pintu kamar di rumah singgah dipasang teralis layaknya sel penjara.
Baca juga: Warga Pesisir Utara Kabupaten Tangerang Tak Pakai Masker Dirazia Petugas Polairud
Baca juga: Satlantas Polres Tangsel Gelar Operasi Patuh Jaya 20 September-1 Oktober, Tak Ada Razia
Meski begitu, penghuni Rumah Singgah itu bisa melakukan banyak kegiatan mulai dari mengikuti siraman rohani, berkebun hingga pelatihan usaha.
"Kapasitasnya ada 40 orang, untuk cewek cowok kami pisah ruangannya. Banyak dari mereka yang sudah diberikan pelatihan kerja jadi bisa lebih mandiri," kata Feriansyah.