Berita Tangsel
Perjalanan 13 Tahun Kota Tangsel, Sekelumit Persoalan Hingga Harus Lebih Perhatikan Cagar Budaya
Kota Tangerang Selatan genap berusia ke- 13 tahun pada 26 November 2021 ini. Sejumlah pembangunan pun semakin menggeliat.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Dian Anditya Mutiara
"Awalnya Tangsel itu kampung dan kumuh. Karena memang jaraknya sangat jauh dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang," beber Rendra.
Dari situ lah terjadi pemekeran wilayah. Sehingga membentuk daerah baru yaitu Kota Tangerang Selatan.
"Tangsel mulai terbentuk pembangunan pun semakin menggeliat dengan banyaknya pengembang yang turut melakukan pembenahan," imbuhnya.
Berjalannya waktu, Tangsel menjadi kota termuda di Provinsi Banten yang tumbuh semakin baik. Mulai dari infrastruktur hingga perkembangan ekonomi.
"Namun catatan penting, Pemkot Tangsel harus serius dalam memerhatikan cagar budaya," tegas Rendra.
Sebab di Tangerang Selatan ini banyak sekali cagar budaya yang patut dirawat dan dilestarikan. Sehingga dapat menjadi objek wisata yang juga turut menyumbang pendapatan daerah.
"Ada sekitar 80 situs cagar budaya di Tangsel ini seharusnya diperhatikan dengan baik. Dapat menjadi wisata sejarah mau pun religi," jelasnya.
Contohnya seperti Taman Makam Pahlawan Seribu.
Menurut Rendra lokasi itu dapat menjadi identitas tersendiri bagi Kota Tangerang Selatan.
"Kerukunan pun sangat terjaga di sini. Tangsel terdapat 3 suku mayoritas. Mulai dari Betawi, Sunda dan Cina. Tapi berbaur menjadi satu bahkan dari kesenian-keseniannya juga," terang Rendra.
Sekelumit Persoalan
Di mata masyarakat umum di usia Tangsel yang ke- 13 ini pembangunan terasa memuaskan. Namun masih ada sekelumit persoalan yang menjadi pekerjaan rumah Pemkot Tangerang Selatan.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Hasan (38) satu dari warga Pondok Aren.
Ia menerangkan bahwa dari tahun ke tahun perkembangan pembangunan di Tangsel sangat siginifikan.
"Sudah banyak infrastuktur jalan yang dirasakan oleh masyarakat. Begitu juga dengan sarana prasarananya," bilang Hasan.