Kasus Penipuan
Ditipu Modus Investasi Sembako Murah, 80 Warga di Periuk Tangerang Rugi Miliaran Rupiah
Pria berusia 55 tahun tersebut mengaku telah mengikuti investasi sembako sejak Agustus 2021 lalu, dengan kerugian Rp 70 juta.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNTANGERANG.COM, PERIUK - Puluhan warga RT 07/RW 08, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, ditipu hingga mencapai puluhan miliar oleh seorang warga bernama Rika Fatmawati, menggunakan modus menjual sembako dengan harga murah.
Widi, salah seorang warga yang menjadi korban penipuan tersebut mengatakan, jumlah korban yang tertipu investasi sembako oleh Rika sebanyak 80 orang dengan jumlah perkiraan kerugian mencapai Rp60 miliar.
"Total korban investasi sembako dari ibu Rika ini 80 orang dengan kerugian keseluruhan mencapai sekitar Rp60 miliar," ujar Widi saat diwawancarai awak media, Kamis (9/12/2021).
Pria berusia 55 tahun tersebut mengaku telah mengikuti investasi sembako sejak Agustus 2021 lalu, dengan kerugian Rp 70 juta.
Ia mulanya tertarik mengikuti investasi itu lantaran mengetahui harga sembako jenis minyak ditawarkan Rika dengan harga murah yakni Rp135 ribu.
"Saya awalnya tertarik dengan investasi ini karena harga diberikan Rika jauh dibawah harga pasaran, makanya saya mulai ikut dengan dia sejak lima bulan lalu," kata Widi.
"Ibu Rika ini jual harga minyak ukuran dua liter sebanyak satu karton cuma Rp135 ribu, padahal kalau diluar sudah lebih dari Rp 200 ribu harganya. Makanya saya tertarik biar bisa saya jual lagi di luar sana, karena saya pikir untungnya lumayan kan," imbuhnya.
Lebih lanjut korban lainnya, Marlina menjelaskan, sistem investasi yang dilakukan Rika kepada para korban ialah dengan sistem membayar terlebih dahulu baru dapat memesan barang.
Dan nantinya, barang sembako yang dipesan itu baru diberikan Rika kepada para korbannya dalam kurun waktu 2-3 bulan sejak pemesanan awal.
"Kita sistemnya itu bayar dulu baru pesan atau Pre Order (PO), nah nanti sembakonya baru kita terima setelah dua hingga tiga bulan," jelas Marlina.
"Nah kami para korban ini biasanya memesan sembako itu langsung ratusan karton. Kami pesan banyak ya karena menunggunya itu lama, makanya langsung sekaligus dan uang yang dikeluarkan makanya langsung banyak," jelasnya.
Meskipun mendapatkan nominal untung yang cukup besar, Marlina mengaku para korban tidak mendapat keuntungan tersebut sebab Rika selalu memaksa para korbannya untuk memesan kembali.
Marlina mencotohkan, Rika sempat meminta dirinya untuk memesan sembako kembali seharga Rp 70 juta saat tengah malam, pukul 00.00 WIB.
"Kita ini enggak pernah mendapatkan untung dari hasil penjualan minyak ini, karena ibu Rika selalu memaksa kita untuk kembali memesan sembako setelah pesanan diberikan," ungkapnya.
"Contohnya waktu itu tengah malam, saya pernah diminta dia untuk mengorder lagi sembako secara tiba-tiba, jadi saya tengah malam mau tidak mau mengantarkan uang saat itu juga sebesar Rp 70 juta," paparnya.
Baca juga: Cara Cek Penerima BSU Rp1 Juta Lewat bsu.kemnaker.go.id atau WhatsApp dan Cara Pencairannya
Baca juga: Kisah Keluarga Komplotan Copet Asal Jakarta Beraksi di Sirkuit Mandalika, Ayah, Ibu, Anak, Tersangka