Mozaik Islam
Doa Jumat dan Waktu Mustajab Meminta Pada Allah SWT, Janga Lupa Perbanyak Shalawat Nabi
Berikut ini doa hari Jumat yang dipanjatkan Rasulullah SAW dan waktu mustajab agar didengar Allah SWT
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM - Mumpung masih hari Jumat, ada baiknya bagi Muslim untuk memperbanyak amalan zikir agar keberkahan selalu menaungi.
Kenapa hari Jumat, sebab di hari itu Allah melimpahkan banyak karunia.
Apalagi, di hari Jumat terdapat waktu mustajab untuk berdoa.
Waktu mustajab untuk doa adalah hari Jumat di sore hari, tepatnya usai waktu salat Asar hingga terbenamnya matahari.
Rasul bersabda: "Hari Jumat adalah 12 jam. Di dalamnya terdapat satu waktu (Mustajab) tidaklah seorang muslim memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu, melainkan Allah akan mengabulkannya. Maka carilah waktu itu pada saat-saat terakhir setelah salat Asar.".HR. An-Nasa'i)
Untuk itulah, baiknya mengisi waktu mustajab dengan doa dan zikir.
Doa untuk apa yang kita harapkan, dan zikir bisa sebagai perantara (Wasilah) doa dan harapan itu.
عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ مِمَّا سَأَلَكَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِمَّا تَعَوَّذَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَمَا قَضَيْتَ لِيْ مِنْ قَضَاءٍ فَاجْعَلْ عَاقِبَتَهُ رُشْدًا.
(رواه الحاكم، وصححه الألباني)
Allohumma inni as aluka minal khoiri kullihi, 'aajilihi wa aajilihi, maa 'alimtu minhu wa maa lam a'lam, wa a'uudzu bika minasy syarri kullihi, 'aajilihi wa aajilihi, wa maa 'alimtu minhu wa maa lam a'lam, wa as alukal jannata wa maa qorroba ilaihaa min qoulin au 'amalin, wa a'uudzu bika minannaari wa maa qorroba ilaihaa min qoulin au 'amalin, wa as aluka mimmaa sa-alaka bihi muhammadun -shallallahu 'alaihi wa sallam-, wa a'uudzu bika mimmaa ta'awwadza bihi muhammadun -shallallahu 'alaihi wa sallam-, wa maa qodhoita lii min qodhoo-in faj'al 'aaqibatahuu rusydaa.
Artinya :
"Ya Allah, aku meminta seluruh kebaikan, baik yang cepat maupun yang lambat, yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui, dan aku berlindung dari seluruh keburukan, yang cepat maupun yang lambat, yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui.
Dan aku meminta surga dan yang mendekatkan kepadanya dari perkataan atau perbuatan, dan aku berlindung dari neraka dan yang mendekatkan kepadanya dari perkataan atau perbuatan.
Dan aku meminta segala sesuatu yang diminta oleh Nabi Muhammad-shallallahu 'alaihi wa sallam- dan berlindung dari segala yang diminta perlindungannya oleh Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam-.
Dan apapun yang Engkau takdirkan untukku, maka jadikanlah kebaikan pada akhirnya."
(HR. Hakim dan di shahihkan Syeikh Albani)
Waktu Mustajab
Ada 1 jam di Hari Jumat, bagi yang berdoa di 1 jam itu doanya tidak akan ditolak.
Rasulullah Sallahu Alaihi Wa Sallam bersabda di hadist yang shohih:
"Ada 1 jam dalam di Hari Jumat barang siapa yang dapat berdoa di 1 jam itu akan diijabah doanya. Tidak ditolak doanya oleh Allah Subahanahu Wa Ta Ala
Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya di hari Jum'at terdapat satu waktu yang mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya.
Rasulullah SAW mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu" (HR. Muttafaq Alaih)
Seorang ulama' ternama, Ibnu Qayyim Al Jauziah mengatakan bahwa waktu yang mustajab itu ada versi.
Sebagaimana ditunjukan dalam banyak hadits yang shohih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat.
Baca juga: Armand Maulana Senang Bisa Salat Jumat Kembali Digelar, Nangis saat Salat Sunnah
Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi" (Zaadul Ma’ad Jilid I/389-390).
Ulama memiliki perbedaan pemahaman soal doa di 1 jam itu, dari kumpulan berbagai macam riwayat hadist adalah 1 jam yang paling kuat diterima doanya adalah 1 jam yang terakhir pada sore hari.
"Kira-kira kalau kita menghitung kalau waktu magrib pukul 18.00, berarti mulai dari pukul 17.00," katanya.
Dalam sejam itu tidak mesti berdoa penuh, misalkan berdoa selama 10 menit atau 15 menit. Intinya 1 jam terakhir sebelum salat magrib, berdoalah kepada Allah SWT.
"Subhanallah waktu saya di Madinah bangga melihat Ulama kita, para guru, para orang sholeh yang ada di Masjid Nabawi begitu mereka kalau lagi belajar ilmu atau lagi bicara agama, begitu tinggal tersisa 1 jam sebelum magrib semua tinggalkan kerjaan," katanya.
"Semua tinggalkan ilmunya, bukunya, majelisnya, kenapa? Karena masing-masing sibuk berdoa. oleh karena itu istimewa jangan sampai ketinggalan ," ujar Syekh Ali Jaber
Shalawat Nabi

Setiap hari Jumat perbanyaklah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.”
“Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”
Karena Rasulullah SAW menginginkan dan berpesan kepada kita 'perbanyaklah shalawat kepadu di Hari Jumat.
Baca juga: 5 Shalawat Nabi Muhammad SAW yang Bisa Diamalkan Dalam Bahasa Latin dan Arab
jadi hari ini hari Jumat kita boleh tinggalkan zikir hanya fokus pada shalawat saja, dibenarkan. Karena Rasul meminta kepada umatnya untuk bershalawat kepadanya di Hari Jumat.
"Saya mohon sepanjang hari di sepanjang perjalanan, di mana pun kita berada tolong bawa Shalawat kepada Nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wa Sallam," ujar Syekh Ali Jaber
Mau Shalawat panjang atau pendek tidak masalah yang penting ditujukan kepada Rasulullah SAW
"Mau pakai Sayyiduna atau tidak pakai juga boleh. Mau panjang ataupun pendek dizinkan. Intinya bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW," tuturnya.
Bersedekah di Subuh hari
Dua malaikat berdoa, satu mendoakan yang baik bagi orang yang berinfak di subuh hari
"Ya Allah lipatkan ganda, gantikan yang dia sedekahi menjadi berlipat ganda"
Yang kedua malaikat mendoakan orang yang kikir dan pelit di Subuh hari, tidak mau bersedekah di Subuh hari dia berdoa 'Ya Allah jangan berkahi hartanya, naudzhubillah
Adapun dikatakan dalam hadits bahwa orang yang rajin bersedekah atau berinfak dan yang dimaksudkan adalah seperti kata Ibnu Batthol di atas, maka Allah akan memberi ganti padanya.
Berarti siapa yang beri nafkah pada keluarga, pada kerabat, dan rajin pula mengeluarkan sedekah sunnah, maka malaikat akan mendoakan supaya orang tersebut mendapatkan ganti. Hal ini serupa seperti yang disebutkan dalam ayat Al Qur’an,
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39). Maksud ayat, siapa saja yang mengeluarkan nafkah dalam ketaatan pada Allah, maka akan diberi ganti.
Dalam hadits qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
“Allah Tabaraka wa Ta’ala: Wahai anak Adam, berinfaklah, Allah akan mengganti infakmu.” (HR. Bukhari no. 4684 dan Muslim no. 993)
Semoga bermanfaat. (CC/dam)