Penerbangan
Garuda Indonesia Catat Pertumbuhan Lalu Lintas Kargo Internasional hingga 89,66 Persen
Garuda mencatat pertumbuhan angkutan lalu lintas kargo internasional hingga 89,66 persen hingga kuartal 3-2021 dibanding tahun lalu.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Intan UngalingDian
Terutama saat langkah pemulihan kinerja sedang dilaksanakan Garuda seperti proses restrukturisasi yang sedang berlangsung.
Langkah pengelolaan kinerja usaha juga terus Garuda maksimalkan, salah satunya melalui pengelolaan beban operasional penerbangan yang pada akhir kuartal 3-2021 lalu berhasil ditekan hingga 14,45 persen menjadi US$1,11 miliar.
Angka itu dibandingkan periode sama pada kuartal 3-2020 lalu sebesar US$1,3 miliar.
Pengelolaan beban operasional penerbangan tersebut diselaraskan dengan penerapan prinsip cost leadership sesuai basis pengelolaan cost structure.
Diperkuat dengan upaya negosiasi bersama lessor untuk membahas beban sewa pesawat.
Restrukturisasi jaringan penerbangan agar fokus pada rute yang menguntungkan dan memiliki prospek yang menjanjikan.
Baca juga: Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan ke Lombok Dukung World Superbike Mandalika
Baca juga: Aturan Terbaru Naik Pesawat Garuda Indonesia, Bisa Tanpa Tes PCR untuk Penerbangan Ini
Berbagai langkah tersebut merupakan bagian dari upaya adaptasi oleh manajemen yang memprioritaskan upaya transformasi Garuda menjadi entitas bisnis lebih agile dan berdaya saing dalam menjawab tantangan di masa depan.
Hal tersebut juga menjadi salah satu fokus utama skema proposal bisnis dalam proses restrukturisasi menyeluruh.
Secara komprehensif menguraikan rencana jangka panjang bisnis Garuda.
Serta sejumlah penawaran dalam pengelolaan kewajiban bisnis dengan para lessor, kreditur, dan para pemasok utama yang turut diselaraskan dengan proses PKPU.
Sementara yang tengah dijalankan perusahaan guna meng-akselerasikan langkah restrukturisasi dan pemulihan kinerja yang masih terus berlangsung.
"Tahun 2022 akan menjadi tahun konsolidasi bagi Garuda. Kami akan lebih berupaya mengurangi beban biaya operasional serta menyesuaikan fixed cost menjadi variable cost."
"Kami berharap langkah ini dapat didukung oleh seluruh pihak, terutama kreditur Garuda, mengingat ini menjadi milestone penting dalam upaya kami bertransformasi menjadi perusahaan yang semakin sehat."
"Tidak hanya bagi keberlangsungan usaha ke depan tapi juga ekosistem bisnisnya,” kata Irfan.