NGERI! Geng Motor Berkeliaran di Kota Tangerang, Bacok Pria hingga Bercucuran Darah
Gary Iskak mengatakan bahwa saat itu, ia baru saja menyelesaikan proses syuting film pendek bersama tim produksinya.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
"Karena saya teriak minta tolong, warga akhirnya pada keluar rumah. Dan disitu saya minta supaya mereka sweeping dan periksa satu persatu semua pengendara motor berboncengan tiga orang yang lewat. Enggal lama kemudian, ada dua motor yang ditumpangi enam orang, masing-masing ditumpangi tiga orang," paparnya.
"Saat mau diperiksa, dua dari enam orang itu kabur, tapi yang lain berhasil diperiksa dan benar mereka bawa senjata tajam di motornya," terangnya.
Baca juga: Cara Cek Penerima BSU Rp1 Juta Lewat bsu.kemnaker.go.id atau WhatsApp dan Cara Pencairannya
Baca juga: Kisah Keluarga Komplotan Copet Asal Jakarta Beraksi di Sirkuit Mandalika, Ayah, Ibu, Anak, Tersangka
Meskipun belum mengetahui secara pasti siapa anggota gangster yang melukainya, namun saat itu Hilaludin akhirnya lega dan selanjutnya dibawa menuju rumah sakit, dengan kondisi tubuh berlumuran darah.
"Saat menjalani pemeriksaan tiga luka bacok itu ternyata dalam, jadi harus dijahit kata dokter dan selanjutnya diberi obat," ucapnya.
Usai menjalani perawatan, Hilaludin pun akhirnya dibawa menuju Polsek Cipondoh guna menjalani pemeriksaan atas laporan kejadian yang dialaminya.
"Setelah diobatin di rumah sakit, abis itu saya ke polsek dan melapor kejadian itu. Saya selesai diperiksa sama polisi itu sudah pagi, sekira pukul 06.00 WIB," bebernya.
"Dan setelah itu, karena saya sudah merasa lemas lalu akhirnya pulang untuk istirahat," sambungnya.
Hilaludin pun mengharapkan, pihak kepolisian dapat segara menindaklanjuti kejadian yang menimpanya itu. Pasalnya, tindakan kelompom yang diduga gangster itu telah meresahkan masyarakat.
"Semoga bisa segera ditangkap pelakunya ini, karena meresahkan banget tindakan mereka. Mudah-mudahan cukup saya aja yang jadi korban keganasan mereka, jangan sampai ada lagi warga yang lain jadi korban. Karema mereka ini sangat menakutkan kita, sebagai warga menjadi tidak tenang," tutup Arfan Hilaludin. (M28)