NGERI! Geng Motor Berkeliaran di Kota Tangerang, Bacok Pria hingga Bercucuran Darah

Gary Iskak mengatakan bahwa saat itu, ia baru saja menyelesaikan proses syuting film pendek bersama tim produksinya. 

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Arfan Hilaludin warga Poris Plawad Indah yang menjadi korban bacok akibat serangan sekelompok orang diduga anggota gangster, Minggu (26/12/2021). 

TRIBUNTANGERANG.COM, CIPONDOH - Seorang pria di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang diserang oleh sekelompok orang yang diduga merupakan anggota gangster pada Sabtu (12/12/2021) pukul 01.30 WIB dinihari.

Korban bernama Arfan Hilaludin (30) tersebut diserang oleh tiga orang yang diduga anggota gangster di Jalan Sasak Al-Hidayah RT 05/RW 03, Poris Plawad Indah, Cipondoh, Kota Tangerang.

"Iya saya diserang sama tiga orang, mereka baik sepeda motor dengan menggunakan senjata tajam jenis golok," ujar Arfan Hilaludin saat diwawancarai TribunTangerang, Minggu (26/12/2021).

"Kejadiannya itu kemarin subuh, sekira pukul 01.30 WIB, tidak jauh dari rumah saya," imbuhnya.

Akibat kejadian itu, Hilaludin mengalami empat luka bacok pada bagian pundak dan punggungnya, yang mana tiga luka senjata tajam tersebut cukup dalam.

"Saya mengalami luka sabetan di bagian belakang tubuh tepatnya di pundak belakang," kata dia.

Lebih lanjut Hilaludin menjelaskan kronologi kejadian tragis yang dialami dirinya itu. Bermula saat ia terbangun dan ingin menuju sebuah warung didekat kediamannya, untuk membeli minuman.

Namun, baru berjalan sekira 10 meter keluar dari gerbang rumahnya, tiba-tiba sebuah kendaraan sepeda motor yang ditumpangi tiga orang, berhenti di sebelah kanannya.

Setelah menurunkan standar sepeda motor, tiga orang tersebut langsung melukai dan memukuli Hilaludin, dimana salah satu diantaranya menggunakan senjata tajam.

Hilaludin yang saat itu menunduk untuk melindungi kepalanya, menyadari tiga pelaku tersebut ingin turun dari kendaraannya.

Beruntung dirinya sempat melarikan diri kembali ke dalam gerbang rumah dan kemudian berteriak meminta tolong.

"Waktu itu saya terbangun dari tidur, karena merasa haus saya mau ke warung untuk membeli minuman. Baru jalan sebentar keluar dari gerbang, tiba-tiba ada motor tanpa lampu berhenti dan langsung melukai saya dengan sajam itu," ungkapnya.

"Saat melukai saya, mereka tidak turun dari motor. Makanya pas saya liat gerakan kaki mereka mau turun, saya langsung lari kabur dan masuk ke dalam gerbang dan selanjutnya saya teriak minta tolong. Kondisi jalan itu sangat gelap, saya tidak melihat dengan jelas siapa pelakunya. Yang pasti saya tau, yang melukai saya dengan sajam itu adalah yang duduk di tengah dan mengenakan jaket berwarna hitam," terangnya.

Hilaludin yang saat itu belum menyadari tubuhnya telah berlumuran darah, kembali ke rumah untuk meminta tolong kepada tetangga dan seorang temannya melalui panggilan telepon.

Setelah temannya tiba, Hilaludin langsung kembali ke luar gerbang dan mensweeping pengendara motor yang melintas.

"Karena saya teriak minta tolong, warga akhirnya pada keluar rumah. Dan disitu saya minta supaya mereka sweeping dan periksa satu persatu semua pengendara motor berboncengan tiga orang yang lewat. Enggal lama kemudian, ada dua motor yang ditumpangi enam orang, masing-masing ditumpangi tiga orang," paparnya.

"Saat mau diperiksa, dua dari enam orang itu kabur, tapi yang lain berhasil diperiksa dan benar mereka bawa senjata tajam di motornya," terangnya.

Baca juga: Cara Cek Penerima BSU Rp1 Juta Lewat bsu.kemnaker.go.id atau WhatsApp dan Cara Pencairannya

Baca juga: Kisah Keluarga Komplotan Copet Asal Jakarta Beraksi di Sirkuit Mandalika, Ayah, Ibu, Anak, Tersangka

Meskipun belum mengetahui secara pasti siapa anggota gangster yang melukainya, namun saat itu Hilaludin akhirnya lega dan selanjutnya dibawa menuju rumah sakit, dengan kondisi tubuh berlumuran darah.

"Saat menjalani pemeriksaan tiga luka bacok itu ternyata dalam, jadi harus dijahit kata dokter dan selanjutnya diberi obat," ucapnya.

Usai menjalani perawatan, Hilaludin pun akhirnya dibawa menuju Polsek Cipondoh guna menjalani pemeriksaan atas laporan kejadian yang dialaminya.

"Setelah diobatin di rumah sakit, abis itu saya ke polsek dan melapor kejadian itu. Saya selesai diperiksa sama polisi itu sudah pagi, sekira pukul 06.00 WIB," bebernya.

"Dan setelah itu, karena saya sudah merasa lemas lalu akhirnya pulang untuk istirahat," sambungnya.

Hilaludin pun mengharapkan, pihak kepolisian dapat segara menindaklanjuti kejadian yang menimpanya itu. Pasalnya, tindakan kelompom yang diduga gangster itu telah meresahkan masyarakat.

"Semoga bisa segera ditangkap pelakunya ini, karena meresahkan banget tindakan mereka. Mudah-mudahan cukup saya aja yang jadi korban keganasan mereka, jangan sampai ada lagi warga yang lain jadi korban. Karema mereka ini sangat menakutkan kita, sebagai warga menjadi tidak tenang," tutup Arfan Hilaludin. (M28)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved