Sosok
TKI Asal Hongkong Korban Penipuan Ustaz Yusuf Mansur Lapor ke MUI Minta Bantuan
Ustaz Yusuf Mansur kembali tersandung masalah usai kasus dugaan investasi bodong pembangunan hotel dan apartemen Siti, Tangerang, Banten
Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Ustaz Yusuf Mansur kembali tersandung masalah usai kasus dugaan investasi bodong pembangunan hotel dan apartemen Siti, Tangerang, Banten.
Kali ini, Ustaz Yusuf Mansur diduga melakukan penipuan atas usaha tabung tanah dan investasi pembangunan condotel di Yogyakarta yang tidak terlihat wujudnya sampai detik ini.
Karena kasus dugaan penipuan tabung dana dan pembangunan condotel tersebut, beberapa korban mengadukan Ustaz Yusuf Mansur ke Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/1/2022).
Helwa, Tenaga Kerja Indonesia asal Surabaya, Jawa Timur yang datang ke MUI, menyebutkan pengaduan tersebut untuk bisa mencari solusi dan jalan keluar.
"Kedatangan kami disini adalah untuk mencari solusi bagaimana baiknya dengan program pak Yusuf Mansur yang sekian lama kami tidak mendapatkan hak kami," kata Helwa.
Baca juga: Ustadz Yusuf Mansur Digugat TKI Asal Hongkong Soal Investasi Tabung Tanah, Begini Kata Pengacaranya
"Tadi kami menyampaikan agar ketua MUI setidaknya memantau apa yang disampaikan Yusuf Mansur tentang investasi atau bisnis-bisnis yang lainnya yang sangat merugikan kami semua," tambahnya.
Helwa menjabarkan semua usaha Yusuf Mansur, yakni investasi tabung dana, pembangunan hotel, patungan usaha, hingga patungan aset.

Helwa mengatakan kedatangannya tersebut agar MUI bisa menegur langsung Yusuf Mansur atas kegiatan bisnis dan investasinya, yang diduga merugikan banyak orang.
"Karena programnya banyak sekali. Jadi MUI harus menegur Yusuf Mansur," ucapnya.
Helwa mengklaim dirinya menjadi donatur aktif dari luar negeri atas semua bisnis dan investasi yang digagas Yusuf Mansur sejak tahun 2010
"Kerugian saya pribadi hampir Ro 60 juta. Dan hingga saat ini belum ada uang kembali sama sekali dari sejak tahun 2013-2014," jelasnya.
Helwa mengatakan kalau dirinya tergabung dalam panitia untuk kajian Yusuf Mansur di luar negeri sejak tahun 2013 yang sekaligus mempromosikan, tentang paytren.
"Saya kanan kiri mungkin hampir seribu orang yang ikut ya, karena kita dulu itu punya misi ngikutin ustadz Yusuf Mansur yaitu membangkitkan ekonomi umat Islam berjamaah di Indonesia," terangnya.
"Tapi VSI atau Paytren yang hingga saat ini enggak jelas," sambungnya.
Helwa menyebut dirinya tertarik ikut investasi dan usaha Yusuf Mansur, karena ingin membangkitkan ekonomi Islam di Indonesia secara berjamaah.