Sang Anak tak Terima Rahmat Effendi Disebut OTT KPK, Ade Puspitasari: Memang 'Kuning' Sedang Diincar

Pada sambutannya itu, Ade Puspitasari menyebut bahwa Rahmat Effendi yang juga sebagai ayahnya tidak bisa disebut OTT.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Mohamad Yusuf
TribunBekasi.com/Yulianto
Wawancara eksklusif bersama Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tentang persiapan menghadapi banjir 

TRIBUNTANGERANG.COM,BEKASI SELATAN - Video Anggota DPRD Jawa Barat, Ade Puspitasari viral di media sosial memberikan pernyataan mengenai operasi tangkap tangan (OTT) Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.

Dalam akun instagram @infobekasi.coo itu, video berdurasi 1.40 detik memperlihatkan Ade Puspitasari tengah berada di atas panggung dalam acara pelantikan pengurus PK Partai Golkar seKota Bekasi.

Pada sambutannya itu, Ade Puspitasari menyebut bahwa Rahmat Effendi yang juga sebagai ayahnya tidak bisa disebut OTT.

Sebab, menurut Ade banyak sanksi yang melihat jika Pepen sapaan Rahmat Effendi ditangkap tanpa membawa uang.

"Saksinya banyak, staf yang di rumah itu saksi semua. Bagaimana pak Wali dijemput di rumah, bagaimana pak Wali hanya membawa badan, KPK hanya membawa badan pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," kata Ade Puspitasari dalam video tersebut, Sabtu (8/1/2022)

Berkaca hal itu, Ade menilai jika Rahmat Effendi tidak terlibat OTT. Sebab tidak ada transaksi yang dilakukan oleh orang nomor satu di Kota Bekasi itu saat ditangkap KPK.

Namun, Rahmat Effendi ditangkap KPK saat berada di kediamannya.

"Logikanya, OTT, saya ada transaksi, saya serahkan terus kegep, bener gak? ini tidak ada. Bahwa pak Wali beserta KPK tidak membawa uang dari Pendopo," kata perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi itu.

Politisi Partai Golkar itu, menyebut jika uang yang berhasil diamankan oleh KPK, bukanlah uang yang didapat saat mengamankan Rahmat Effendi.

Melainkan diambil dari tiga pihak yang merupakan pengembangan.

"Uang yang ada di KPK itu uang yang ada di luaran dari pihak ketiga, dari Kepala Dinas, dari Camat. Itu pengembangan, tidak ada OTT," ujarnya.

Terkait Rahmat Effendi yang dianggap diamankan oleh KPK akibat OTT. Menurut Ade merupakan pembunuhan karakter yang memang sudah mengincar Partai berlogo pohon beringin itu.

Maka ia pun mengaku aku akan mencoba berkoalisi dengan Partai lain pada 2024.

Baca juga: Cara Cek Penerima BSU Rp1 Juta Lewat bsu.kemnaker.go.id atau WhatsApp dan Cara Pencairannya

Baca juga: Kisah Keluarga Komplotan Copet Asal Jakarta Beraksi di Sirkuit Mandalika, Ayah, Ibu, Anak, Tersangka

"Memang ini pembunuhan karakter, memang ini kuning sedang diincar, kita tahu sama tahu siapa yang mengincar ini. Tapi nanti di 2024, jika kuning koalisi dengan orange, matilah yang warna lain," ujarnya.

Sementara itu, ketika awak media mencoba menghubungi mengenai video pernyataan Ade Puspitasari yang viral itu.

Namun, Ade menuliskan dalam pesan jika apa yang ia sampaikan dalam video tersebut merupakan bentuk motivasi kepada para Kader Golkar.

"Bahwa yang saya sampaikan adalah motivasi dan suplementasi kepada kader agar tidak terusik oleh bisingnya gerakan destruktif terhadap kader Golkar Kota Bekasi," ucapnya. (JOS) 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved