Pandemi Covid19
Pemerintah Dinilai Tidak Perlu Naikkan Level PPKM di Jakarta, Epidemiolog : Masyarakat sudah Bosan
Saat ini PPKM level dua dianggap cukup baik, sekalipun penyebaran Omicron tetap ada di Jakarta
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai pemerintah tidak perlu menaikkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Ibu Kota.
Saat ini PPKM level dua dianggap cukup baik, sekalipun penyebaran Omicron tetap ada di Jakarta.
“Nggak apa-apa, jangan diketatkan lagi. Nggak ada gunanya karena masyarakat sudah bosan," kata Pandu pada Selasa (11/1/2022).
"Sekarang oke, boleh beraktivitas cuma harus sudah divaksinasi dan yang paling penting pakai masker,” imbuhnya.
Baca juga: Gangguan Mental Mengintai Penyintas Covid-19, Pola Tidur Terganggu
Menurut Pandu, vaksinasi dan memakai masker merupakan langkah jitu dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Vaksin diberikan untuk mengurangi tingkat keparahan jika seseorang terinfeksi Covid-19.
Sedangkan masker dipakai untuk mencegah penularan melalui percikan ludah (droplet) ketika berbicara.
“Kalau keduanya (vaksin dan pakai masker) diterapkan, jadi lebih bagus dan bagi yang respon imunnya lemah seperti lansia dan komorbid harus menerapkan ini,” ujarnya.
Baca juga: Keberangkatan jemaah Umroh akan dievaluasi Setelah 15 Januari 2022, Terkait Meningkatnya Covid-19
Kata Pandu, dibanding mengetatkan aktivitas warga dengan menaikkan level PPKM, sebaiknya pemerintah mengejar realisasi vaksinasi Covid-19.
Angka vaksinasi Covid-19 di Indonesia diharapkan mampu mencapai 100 persen.
“Anak enam tahun sudah bisa divaksinasi, itu dikejar biar 100 persen. Orang vaksinnya ada kok, jadi dipercepat karena kita targetnya bukan 70 persen lagi, tapi seluruh warga Indonesia divaksin,” imbuhnya. (faf)