Pendidikan

5 Kelas di SMPN 2 Kosambi Rusak dan Tidak ada Meja Kursi, Jangan Paksakan Daya Tampung Siswa

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang seharusnya membatasi kuota penerimaan peserta didik baru saat pendaftaran murid baru.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Kondisi di SMPN 2 Kosambi, Kabupaten Tangerang, tampak kotor. Ruang kelasnya juga sudah rusak seperti plafon jebol, ubin pecah, plafon bolong, jendela dan pintu copot. Kondisi ini sudah terjadi selama 4 tahun. 

Kemudian, pemerintah menetapkan kegiatan belajar mengajar dilakulan secara daring saat Pandemi Covid-19 menerpa pada pertengahan tahun 2020.

"Kondisi kelas-kelas ini sudah rusak parah sejak sekira empat tahun yang lalu atau pada tahun 2018 silam," kata Kusnandar.

"Ya memang benar, anak-anak sempat merasakan belajar di kelas yang sudah rusak parah ini hampir dua tahun lamanya, sebelum pemerintah memutuskan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) saat Covid-19 muncul," ujarnya lagi.

Baca juga: Ironis! 9 Kelas di SMPN 2 Kosambi Kabupaten Tangerang Dikosongkan karena Rusak Parah

Selain gedung kelas,  dua bangunan yang kondisinya telah rusak parah, bahkan hampir roboh.

Kedua ruang yakni ruang kepala sekolah dan ruang staf tata usaha (TU), serta bangunan kantin sekolah .

Bangunan yang terdapat ruang kepala sekolah dan staf TU, atap dan plafon gedung telah lepas dan berlubang.

Sedangkan bangunan kantin terlihat miring dan atap bangunan keropos seakan nyaris ambruk.

"Selain ruangan kelas 8 dan kelas 9 yang rusak parah, ada dua bangunan lagi di sekolah ini yang kondisinya sudah menyedihkan."

"Pertama gedung depan yang terdapat ruangan kepala sekolah dan juga staf TU, dan ke dua gedung kantin," tutur Kusnandar.

"Rusaknya bangunan gedung kantin dan kantor kepala sekolah itu berbarengan dengan rusaknya ruangan kelas-kelas ini," ujarnya.

Kusnandar menuturkan, dari seluruh ruangan yang mengalami kerusakan parah tersebut, baru tiga ruang kelas yang direnovasi yakni kelas IX pada tahun 2021.

"Kerusakan yang lainnya belum tersentuh untuk diperbaiki atau direnovasi sama sekali," kata Kusnandar.

Berdasarkan pantauan Tribuntangerang.com, sembilan kelas yang dikosongkan tersebut ada di dua gedung, dan seluruhnya berlokasi di lantai dua setiap gedung.

Gedung pertama, seluruh kelas di lantai dua dikosongkan. Kelas yang dikosongkan di gedung tersebut adalah tiga ruangan kelas 8 dan satu ruangan lab komputer.

Kondisi kelas pada gedung tersebut sangat memprihatinkan, 80 persen lantai atau ubin di kelas-kelas tersebut terlepas dan pecah berkeping-keping.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved