Baru Terungkap, Maruli Pernah Berdesak-desakan di KRL Saat Kawal Wapres Nonton Liverpool

Kisah cinta Maruli Simanjuntak dan Paulina Panjaitan bersemi di arena SEA Games ke-18 tahun 1995 di Jakarta

Editor: Ign Prayoga
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayjen TNI Maruli Simanjuntak saat ditemui di Lapangan hitam Mako Paspampres Jl Tanah Abang 2 No 06 Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019). 

Aju ini kakak angkatan Maruli. Mereka sangat dekat karena sama-sama atlet judo.

Jadi, Aju, Maruli dan teman-temannya sering main ke tempat saya di Cinere, perbatasan Depok dan Jakarta Selatan.

Sebaliknya, saya juga sering nongkrong di rumah Aju di bilangan Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur. Tak jarang saya melihat dan menemani mereka latihan judo di Mako Kopassus, Cijantung.

Saya perhatikan, angkatan 1991 dan 1992 sangat akrab. Apalagi mereka yang sama-sama mengikuti TC (Training Camp) sebagai atlet judo di bawah gemblengan pelatih judo dari Korea. Hampir setiap hari mereka berinteraksi.

Selepas apel di markas Kopassus Cijantung, para prajurit yang notabene atlet judo itu langsung latihan sampai sore.

Begitulah rutinitas mereka saat itu. Program judo dan taekwondo itu diinisiasi Danjen Kopassus Prabowo Subianto.

Prabowo pulalah yang mendatangkan pelatih langsung dari Korea.

Baca juga: Kabar Baik, ada 7.890 lowongan kerja di Aplikasi Jaki

Selain judo dan taekwondo, sebagian prajurit lain mendalami bela diri pencak silat Merpati Putih. Aju, sahabat saya ini termasuk yang menjadi murid Mas Pung, guru besar Merpati Putih saat itu.

Pernah satu ketika, Aju “kehilangan” pistol. Tentu bukan hilang beneran, melainkan lupa menaruh.

Oleh Maruli dan teman-temannya, Aju pun diledek, “Abang kan Merpati Putih, cari dong dengan ‘getaran’….”

Waktu terus bergulir. Aju, Maruli, dan yang lain mulai terpisah satu-sama-lain, karena penempatan tugas di daerah yang berbeda.

Meski begitu kami terus berkomunikasi. Termasuk dengan Aju, sahabat kecilku yang wafat tahun 2016 karena sakit, dengan pangkat terakhir kolonel.

Jalinan komunikasi makin intens manakala sudah ada fasilitas handphone. Mulai dari pesan singkat (SMS), Blackberry Messenger (BBM), lalu WhatsApp (WA).

Lebih intensif bertemu secara fisik ketika Maruli sudah berpangkat kolonel dan menjabat Komandan Grup A Paspampres. Dari ring-1 Istana ia sempat geser ke jabatan Danrem di Solo.

Baca juga: Sule Jenguk Tukul Arwana Lihat Matanya Berkaca-kaca, Akui Belum Bisa Bicara

Dari Solo, balik ke Paspampres menjabat Wakil Komandan (Wadan) Paspampres.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved