Diguyur Hujan Deras Puskesmas Tanah Tinggi Kebanjiran
Hujan deras mengguyur Kota Tangerang lebih dari satu jam. Hal tersebut, berdampak pada beberapa wilayah mengalami banjir.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Hujan deras mengguyur Kota Tangerang lebih dari satu jam. Hal tersebut, berdampak pada beberapa wilayah mengalami banjir.
Salah satunya Jalan Melati 12, Tanah Tinggi, Tangerang, yang merendam beberapa rumah warga hingga puskesmas Tanah Tinggi.
Pantauan Tribuntangerang.com, banjir pada Jalan Melati 12 tersebut terjadi sekira 40-60 cm atau setinggi lutut orang dewasa.
Banjir di Jalan Melati 12 terjadi sepanjang 200 meter dan membuat puluhan rumah warga terendam banjir, hingga masuk ke area teras depan rumah.
Baca juga: Toilet Bambu di Atas Sungai Telah Korban Jiwa, Lokasi Kejadian 7 Km dari Kantor Gubernur
Selain itu, banjir juga sampai memasuki halaman Puskesmas Tanah Tinggi.
Banjir yang masuk hingga area halaman Puskesmas Tanah Tinggi tersebut membuat beberapa petugas puskeas memindahkan ambulance, guna menghindari rendaman banjir.
Akibat banjir tersebut membuat kendaraan tidak dapat melintas.
Terlihat beberapa pengendara sepeda motor mendorong kendaraannya yang mogok, lantaran memaksa untuk menerjang banjir.

Fandi, warga sekitar yang bagian teras rumahnya terendam air mengatakan, banjir kerap kali melanda kawasan perkampungan itu.
Munculnya banjir disebabkan oleh saluran air pada kawasan perkampungan itu kecil.
Selain itu, warga di sekitar Jalan Melati 12 juga tidak memiliki drainase atau tempat pembuangan air.
"Kita mah udah biasa banjir begini, soalnya daerah sini enggak punya tempat pembuangan air, selain itu selokan disini juga kecil, makanya banjir terus," ujar Fandi kepada Tribuntangerang.com, Sabtu (5/2/2022).
Baca juga: Kecamatan Cipondoh Gelar Program Sabtu Ceria, Pelayanan Administrasi Kependudukan Sehari Jadi
"Disini hujan sebentar saja air pasti langsung naik, apalagi kalau hujan turunnya lama seperti tadi, ya begini jadinya banjir terus," imbuhnya.
Fendi mengaku telah mengadukan masalah banjir tersebut kepada pengurus RT/RW setempat, namun hingga saat ini belum ada perbaikan akan selokan yang kecil di lingkungan itu.
"Udah sering kita mengeluh persoalan banjir ini, ah tapi sama sekali enggak ada perbaikan. Kita warga yang jadi korban mah hanya bisa antisipasi saja, takut kalau hujannya lama bikin banjir makin parah," kata dia.