Edukasi
Jangan Abaikan Batuk Terus Menerus Lebih dari 14 hari, Bisa Jadi Terkena TBC
Penyakit TBC dan Covid-19 sama-sama penularan lewat udara, dengan gejala demam dan batuk. Namun bila batuk minimal sudah 14 hari, harus curiga TBC
Fitur lainnya adalah fitur Pengingat 141CekTBC dimana fitur ini diharapkan bisa membantu masyarakat lebih cepat tanggap terhadap gejala Tuberkulosis dengan memasang pengingat tentang lamanya gejala batuk muncul hingga hari keempat belas.

Kampanye ini juga dilengkapi dengan berbagai artikel kesehatan yang bisa diakses di website Stop TB Partnership Indonesia dan microsite kompas.com.
Diharapkan masyarakat bisa menambah pengetahuannya tentang Tuberkulosis sehingga meningkat kesadarannya untuk memeriksakan diri dan mengobati penyakit ini sampai sembuh.
Pendekatan persuasif kampanye ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan, pandangan, dan sikap orang-orang dengan gejala TBC untuk mengakses layanan dengan fasilitas diagnosis TBC di masa pandemi.
Dengan begitu, mereka yang memiliki gejala TBC bisa mendapatkan diagnosis yang tepat serta pengobatan yang sesuai standar sampai sembuh.
Baca juga: Antisipasi Kasus TBC, Dinkes Berkolaborasi dengan RSUD Kota Tangerang
“Selain Covid-19, kesehatan masyarakat Indonesia masih terbebani dengan penyakit menular seperti TBC yang sudah ada sejak lama. Upaya mempromosikan penyakit ini pun harus mengadopsi cara-cara baru untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa TBC masih ada di sekitar kita," jelas dr. Henry Diatmo, MKM selaku Direktur Eksekutif STPI, Senin (21/2/2022).
"TBC bukan batuk biasa, jika mengalami gejala batuk lebih dari 14 hari sudah waktunya mencari solusi dengan periksa ke dokter," imbuhnya.
"Kami harap dengan adanya kampanye ini dapat membangun kemauan individu yang bergejala TBC untuk memeriksakan diri sedini mungkin sehingga memutus rantai penularan TBC di masyarakat”, ujar Koordinator Substansi Tuberkulosis, dr. Tiffany Tiara Pakasi.
Membangun kesadaran adalah hal fundamental yang harus dilakukan untuk mengubah pandangan dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap penyakit Tuberkulosis.

Terlebih sejak munculnya Covid-19 karena kedua penyakit ini menular melalui udara dan menunjukan gejala serupa yaitu batuk dan demam.
Oleh karena itu, kampanye promosi kesehatan tentang penyakit TBC menjadi semakin penting di masa pandemi ini. (*)