Berita Tangerang

MASYARAKAT Banyak yang Dirugikan, Andri S Permana: Segera Hentikan Kebijakan Satu Arah Daan Mogot

Andri S Permana mendesak pemerintah setempat untuk segera menghentikan aturan ini. Sebab banyak masyarakat yang sangat dirugikan.

Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Hertanto Soebijoto
Wartakotalive.com/Andika Panduwinata
Dalam penerapan satu arah Jalan Daan Mogot ini masyarakat dialihkan melalui Jalan Buroq ke arah Jakarta. Terjadi penumpukan volume yang panjang di sekitar Lio Baru Kota Tangerang, Senin (21/2/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Penerapan satu arah Jalan Daan Mogot yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang berujung pada polemik.

Terjadi kemacetan yang menggila dari dampak kebijakan tersebut. 

Anggota DPRD Kota Tangerang, Andri S Permana mendesak pemerintah setempat untuk segera menghentikan aturan ini. Sebab banyak masyarakat yang sangat dirugikan.

Video: Hari Kedua Kebijakan Satu Arah Jalan Daan Mogot Bikin Macet Parah

"Pemkot lakukan uji coba selama 30 hari, itu kelamaan. Lakukan saja 7 hari setelah itu hentikan dan mulai melakukan evaluasi secara menyeluruh," ujar Andri pada acara Debat Publik dalam tema Polemik Jalan Daan Mogot yang berlangsung di Press Kopi, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (23/2/2022) malam.

Menurutnya Dinas Perhubungan Kota Tangerang jangan dibiarkan bekerja sendiri. Sebaiknya sejumlah perangkat lainnya saling bersinergi.

"Seperti contohnya Dinas PUPR yang wajib menyediakan infrastruktur yang baik terlebih dulu. Perbaiki jalan-jalan yang berlubang sebagai pengalihan bagi pengendara karena adanya satu arah Jalan Daan Mogot ini," ucapnya.

Baca juga: Satu Arah Jalan Daan Mogot Timbulkan Kemacetan Parah, Kadishub Kota Tangerang Minta Maaf

Baca juga: Andri S Permana Sindir Arief R Wismansyah Soal Pencitraan Kota Tangerang Pintu Gerbang Indonesia

Begitu pun dengan Badan Perencanaan Pembangungan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang yang turut melakukan intervensi. Sehingga kebijakan itu berlangsung secara terintegrasi.

"Selama proses uji coba ini Dishub mencoba mempertebal personel di satu lokasi kemacetan. Tapi di lapangan masyarakat malah mencari jalur-jalur lainnya sehingga menimbulkan masalah baru adanya titik-titik kemacetan yang bertambah luas. Seperti di Jalan Benteng Betawi mau pun jalur-jalur lainnya," kata Andri. (dik)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved