Edukasi

Waspadai Benjolan yang Tidak Sakit yang Muncul di Payudara, Pastikan Segera Kanker atau Bukan

Kanker payudara menjadi kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. 

Penulis: | Editor: Lilis Setyaningsih
istimewa/YKPI
kanker payudara di Indonesia banyak datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi lanjut 

Selain itu penggunaan kontrasepsi hormonal di atas 10 tahun meningkatkan kadar hormon ekstrogen yang memicu kanker payudara. Begitu juga obesitas, juga meningkatkan estrogen.

Baca juga: Penanganan dan Deteksi Dini Kanker Payudara di Kabupaten Tangerang

Mengingat adanya faktor risiko ini, dr. Bob mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan skrining dan deteksi dini kanker payudara.

Skrining dan deteksi dini, kedua istilah ini, menurut keterangan dr. Bob berbeda maknanya.

Skrining dilakukan oleh seluruh orang yang sehat, untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang abnormal pada payudara. Biasanya berupa Periksa Payudara Sendiri (Sadari), Periksa Payudara secara Klinis (Sadanis), USG, dan Mammografi.

Kunci untuk deteksi dini adalah dengan melakukakan pemeriksaan mammografi secara teratur terutama wanita berusia 40 tahun keatas, karena pemeriksaan ini sangat efektif untuk deteksi dini kanker payudara hampir 80-90 persen.

Berkaitan dengan acara ini juga dilakukan kegiatan pemeriksaan mammografi yang difasilitasi YKPI dengan menggunakan Unit Mobil Mammografi dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 15 , 16 dan 17 Maret 2022 untuk 120 orang. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved