MotoGP Mandalika

Budi Bertekad Dirikan Tenda di Sekitar Sirkuit Mandalika

Mendirikan tenda di sekitar Sirkuit Mandalika adalah pilihan terakhir bagi penonton MotoGP Mandalika yang tak mendapatkan kamar hotel.

Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Ign Prayoga
Tribuntangerang.com/Rafzanjani Simanjorang
Budi, warga Cibubur, Jakarta Timur, rela jauh-jauh menonton MotoGP Mandalika demi menjadi saksi event internasional itu akhir pekan ini. 

TRIBUNTANGERANG.COM, LOMBOK -- Mendirikan tenda di sekitar Sirkuit Mandalika adalah pilihan yang diambil Budi, warga Cibubur, Jakarta Timur.

Tidur di tenda dia jalani karena tak mendapatkan kamar hotel.

"Tadinya saya sudah pesan hotel, tapi dibatalkan oleh pihak hotel, alasannya renovasi," ujar Budi di Lombok, Sabtu (19/3/2022).

Pembatalan dari pihak hotel bukanlah suatu kendala. Apalagi tiket penerbangan dari Jakarta sudah dia pegang.

Baca juga: Marc Marquez Masih Mikir Ban yang Tepat untuk Melibas Tikungan di Sirkuit Mandalika

Sampai di Mandalika, Budi menyewa sepeda motor untuk mobilitas di wilayah tersebut.

"Saya bawa tenda. Kebetulan yang punya rental motor di Mandalika mau menunjukkan lokasi untuk buka tenda,” kata pria berusia 50 tahun itu.

"Sepertinya bukan saya saja yang buka tenda, semoga ada yang lain yang buka tenda," imbuh dia.

Baca juga: Food Festival Tampilkan Kuliner Glodok Pancoran di Lotte Shopping Avenue

Segala upaya dilakukan agar bisa menjadi saksi sejarah debut MotoGP di Indonesia. Budi berekspektasi MotoGP Mandalika bakal meriah.

Budi seorang diri datang ke Mandalika. Perjalanan panjang itu dimulai dari penerbangan Jakarta-Bali. Dia lalu menempuh perjalanan darat menuju Lombok melewati pelabuhan Padang Bai, Bali dan Pelabuhan Lembar, Lombok.

Penyeberangan Bali-Lombok memakan waktu hingga lima jam. Agar tidak terlalu melelahkan, Budi naik kapal pukul 01.00 WITA, sehingga bisa istirahat di mobil.

Memegang tiket untuk acara puncak, Budi berharap bisa menonton sesi kualifikasi. "Saya menonton di race day, hari Minggu. Tapi kalau ada tiket murah, saya akan tetap beli. Saya tidak mendukung siapa-siapa, cuma nonton saja," katanya. 

Budi punya trik untuk menghemat biaya perjalanan ke Lombok. "Saya menyicil, pertama saya beli tiket Jakarta-bali pergi-pulang, Rp1.200.000, lalu transportasi darat Rp 300.000. Kebetulan shuttle bus-nya gratis, rental motor Rp 100.000, sementara makan selama tiga hari paling Rp 100.000," tuturnya. (*)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved