Puluhan Santri Jadi Korban Jembatan Putus, Sebagian Alami Luka Memar
Puluhan santri di Desa Sukamaju, Ciamis, secara bersamaan jatuh ke sungai saat berfoto bersama di jembatan gantung, Jumat (25/3/2022) siang.
Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG, CIAMIS -– Puluhan santri Pondok Pesantren Al Huda Turalak, Desa Sukamaju, Ciamis, Jawa Barat, menjadi korban jembatan putus. Mereka terjatuh ke sungai saat berfoto-foto di jembatan gantung, Jumat (25/3/2022) siang.
Musibah terjadi di jembatan gantung yang dicat warna-warni dan membentang di atas Sungai Cileueur.
Jembatan memiliki lebar kurang lebih satu meter dan didesain sebagai jembatan yang instagramable.
Kemampuan jembatan menanggung beban, tertumpu pada kabel baja di atasnya.
Baca juga: Tak Kunjung Diperbaiki, Kabel yang Menjuntai jadi Penyebab Truk Tersangkut Lalu Tiang Listrik Roboh
Pada Jumat siang, sebanyak 40 santri, secara hampir bersamaan berada di badan jembatan.
Salah satu santri, Gilang (13) menjelaskan, Jumat siang, para santri berangkat ke lahan kosong serupa lokasi perkemahan di sisi sungai Cileueur. Mereka pergi ke lahan kosong itu untuk melakukan munggahan yakni tradisi turun temurun yang rutin dilaksanakan setiap menjelang puasa Ramadan.
Di lahan kosong tepi sungai, para santri memasak nasi liwet. Sambil menunggu nasi matang, sekitar 40 santri naik ke jembatan untuk sesi foto bersama.
Baca juga: Akhir Pekan, Bayar Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan Lewat Salam dan Samlong
Mereka berada di badan jembatan sedangkan rekan yang bertindak sebagai fotografer berada di tepi sungai.
"Yang moto dari sisi sungai. Kami ramai-ramai di atas jembatan berjajar,” katanya.
Suasananya sangat ramai dan meriah. Hal yang lazim terjadi ketika sekelompok orang melakukan sesi foto bersama.
Baca juga: Aksi Bela Islam 2503 Diwarnai Kericuhan, Massa Injak Poster Jokowi
“Waktu kejadian pas lagi foto ramai-ramai. Tiba-tiba sasak (jembatan)-nya ambruk,” ujar Gilang.
Puluhan santri terjatuh ke sungai yang dangkal dan terbentur batu-batu. Warga berdatangan dan menolong para santri yang jatuh ke sungai.
Mereka dibawa pulang ke pondok pesantren yang berlokasi sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. Acara munggahan pun dibatalkan.
"Munggahannya gagal. Peralatan masaknya dibawa kembali ke pondok, yang ditinggal cuma ini, daun pisang untuk makan bersama," ujar Saeful (40), warga di lokasi kejadian.
Baca juga: Warga Kota Tangerang Diizinkan Ibadah Tarawih dan Mudik saat Pandemi Covid-19, Ini Syaratnya
Di Pondok Pesantren Al Huda Turalak, para santri ditangani oleh tukang urut. “Sebagian besar diurut. Kamu jemput tukang urut dari Cisepet (Baregbeg), yang penting santri ditangani kesehatannya,” ujar pengurus Ponpes Al Huda, H Mamad Ahmad Solihudin yang akrab dipanggil Amang.