Edukasi

RSUI Kini Memiliki Instalasi Mobile Digital X-ray dengan Teknologi Kecerdasan Buatan

RSUI kini memiliki instalasi mobile digital X-ray dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), yakni FDR Nano.

Editor: Lilis Setyaningsih
istimewa
Selama ini, foto rontgen untuk pasien harus dilakukan dengan alat besar dan berada di ruang khusus sehingga pasien harus ke ruang khusus tersebut 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Selama ini, untuk mendapatkan foto rontgen, pasien harus dilakukan dengan alat besar dan berada di ruangan tertentu, sehingga pasien yang sakit harus menempuh perjalanan ke rumah sakit terdekat dan pasien di rumah sakit pun harus berpindah ke ruangan khusus.

Sementara pasien adakalanya tidak dalam kondisi baik karena penyakitnya. 

Namun, kini alasan tersebut sudah bisa dicari solusi, setidaknya di Rumah Sakit Universitas Indonesia

Dalam rangka mendukung program pengembangan dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Fujifilm Indonesia, melalui program kerjasama RSUI dan JICA (Japan International Cooperation Agency), untuk pertama kalinya menghadirkan instalasi mobile digital X-ray dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), yakni FDR Nano.

Instalasi FDR Nano dapat membantu para ahli kesehatan mendiagnosa beberapa penyakit seperti Atelektasis, Kalsifikasi, Fibrosis, Nodul, Efusi Pleura, Kardiomegali, Pneumothorax, dan sebagainya; melalui foto rontgen.

Selain pihak RSUI dan Universitas Indonesia, turut hadir juga dalam seremonial instalasi perdana FDR Nano; Haruto Iwata, Managing Director Fujifilm Asia Pacific dan Masato Yamamoto, President Director of Fujifilm Indonesia.

Baca juga: Operasi Gratis Bibir dan Langit-langit Mulut di RSUI untuk Anak-anak, Ini Syarat-syaratnya

Namun, sesuai dengan namanya yakni Mobile Digital X-Ray, alat FDR Nano lebih mudah dipindahkan; sehingga pasien bisa tetap berada di tempat masing-masing.

Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan foto rontgen pun lebih cepat, dengan hasil yang tepat dan akurat.

Menyambut baik peluncuran instalasi pertama FDR Nano di Indonesia, Haruto Iwata, Managing Director of Fujifilm Asia Pacific mengatakan teknologi FDR Nano ini merupakan hasil dari perjalanan panjang Fujifilm di bidang kesehatan.

Dari berbagai belahan dunia termasuk Asia-Pasifik mengapresiasi salah satu inovasi unggulan yang dihadirkan Fujifilm ini.

"Kami sangat bersyukur dan bangga dapat memperkenalkan solusi ini untuk pertama kalinya di rumah sakit universitas terkemuka di Indonesia yakni RSUI," ujar Iwata, Minggu (3/4/2022).

Sebagai perusahaan teknologi yang terdepan dalam perawatan kesehatan yang komprehensif, Fujifilm Indonesia terus menghadirkan beragam inovasi guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Baca juga: BOR dan ICU Rumah Sakit Meningkat, Namun Secara Umum telah Terjadi Penurunan Jumlah Kasus Covid-19

Dalam hal ini, kami bertekad untuk membantu meningkatkan akses layanan pemeriksaan kesehatan di RSUI Depok, Jawa Barat.

Inisiatif Fujifilm Indonesia sejalan dengan visi dan misi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, yaitu untuk menjadi rumah sakit pendidikan berkelas dunia di tahun 2030, menyelenggarakan pendidikan interprofesional bidang kesehatan yang komprehensif, dan mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna.

Direktur Utama RSUI, Dr. dr. Astuti Giantini, Sp.PK(K), MPH mengungkapkan, senang dengan terobosan teknologi alat Sinar-X terbaru yang dihadirkan oleh Fujifilm Indonesia.

Instalasi alat inovatif di rumah sakit  akan sangat mendukung layanan kesehatan yang diberikan untuk para pasien.

Lebih jauh, para tenaga kesehatan RSUI bisa meningkatkan pelayanan, sehingga kedepannya bisa menjadi bukti bahwa kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia semakin canggih, cepat, dan mudah didapatkan oleh masyarakat.

Baca juga: Aurel Hermansyah Telah Melahirkan, Atta Halilintar Minta Agar Tak Dijenguk di Rumah Sakit

Fujifilm telah mencatat sejarah panjang dalam menghadirkan ragam inovasi di bidang perawatan kesehatan.

Berawal dari pembuatan film X-ray pada tahun 1936 lalu, kini cakupan bidang perawatan kesehatan yang dihadirkan Fujifilm telah meliputi seluruh aspek: pencegahan, diagnosis, hingga pengobatan.

Fujifilm juga berfokus pada pengembangan teknologi AI untuk mendukung diagnosis dokter, memanfaatkan teknologi pemrosesan gambar yang canggih sehingga dapat semakin meningkatkan pengembangan dan pelayanan kesehatan.

Selain meningkatkan pelayanan kesehatan melalui inovasi produk; Fujifilm Indonesia melalui unit bisnis bidang kesehatan juga turut berkontribusi dalam meningkatkan edukasi, sekaligus bertukar wawasan mengenai industri kesehatan bersama para ahli lokal.

Salah satunya lewat peresmian Pusat Pembelajaran Radiologi Fujifilm pertama di Indonesia pada 31 Maret 2021 di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes) Jakarta II, yang merupakan lembaga pendidikan kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Baca juga: Ashanty dan Anang Siap Menginap di Rumah Sakit Demi Temani Aurel Hermansyah Lahiran Esok Hari

Selain itu, Fujifilm turut meningkatkan dan menyiapkan calon tenaga medis melalui berbagai program salah satunya adalah program Fujifilm Goes To Campus.

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) adalah Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) kelas B yang terletak di area Kampus UI, Depok.

RSUI mulai beroperasi untuk umum pada tanggal 16 Januari 2019 dan diresmikan pada tanggal 13 Februari 2019.

RSUI mempunyai konsep dan rancang bangun fisik dengan Konsep Hijau (Green Hospital Concept) yang ramah lingkungan dan berorientasi sepenuhnya pada keselamatan pasien, berkapasitas hingga 300 tempat tidur serta memiliki perangkat medis terkini dan teknologi mutakhir. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved