Ramadan 2022

Harga Bawang Merah, Bawah Putih, dan Cabe Terus Melonjak Diprediksi Pekan Depan Bisa Turun

Berdasarkan data dari IKAPPI, harga minyak goreng berada diangka Rp 19.500 per liter, harga telur dari Rp 22.000 per kg melonjak menjadi Rp 25.300

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Lilis Setyaningsih
TribunTangerang.com/Andika Panduwinata
Harga sejumlah komoditi seperti bawang merah, bawah putih, dan cabai, naik 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Sesuai yang diprediksi, memasuki bulan Ramadan, harga-harga pangan semakin meningkat. 

Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Sekjen DPP IKAPPI), Reynaldi Sarijowan buka suara terkait hal itu.

"Harga pangan pada H+3 Ramadan 2022 ini, beberapa komoditas yang terpantau masih cukup tinggi dan belum bisa turun," ucapnya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (6/4/2022).

Berdasarkan data dari IKAPPI, harga minyak goreng berada diangka Rp 19.500 per liter, harga telur dari Rp 22.000 per kilogram (kg) melonjak menjadi Rp 25.300.

Baca juga: Harga Cabai Merah Keriting dan Rawit Semakin Pedas di Tangerang Selatan, Capai Rp 60.000/kg

Harga Bawang merah juga melambung dari Rp 33.000 per kg ke Rp 37.000, dan bawang putih dari Rp 30.000 per kg melonjak jadi Rp33.500.

"Gula pasir yang barangnya kadang langka juga naik dari Rp13.500 kg ke Rp14.500. Daging ayam dari Rp39.000 per kg naik ke Rp40.200 per kg," ucapnya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (6/4/2022).

Sedangkan, untuk harga daging sapi juga melambung dari Rp140.000 ribu ke Rp143.000. Harga tepung juga naik dari Rp7.500 per kg menjadi Rp9.000.

Harga bawang merah masih melonjak dari Rp33.000 per kg ke Rp37.000, bawang putih juga naik dari Rp30.000 per kg. Cabai rawit merah juga terpantau tinggi di kisaran Rp60.000 per kg.

Baca juga: KPPU Ungkap Harga Cabai Merah Melambung Hingga Rp 55.000 per Kg

Beberapa komoditas tersebut, kata dia, masih terus dipantau sampai detik ini lantaran masih cukup tinggi harganya.

Beberapa komoditas yang tinggi ini pihaknya masih terus mendorong agar pada fase kedua menjelang Idul Fitri tidak ada kenaikan yang signifikan.

"Beberapa komoditas yang terpantau tinggi ini kami menganalisa akan ada penurunan karena biasanya fase pertama berhenti itu akan ada penurunan," ungkap dia.

Nantinya, setelah satu pekan Ramadan ini setelah masuk puasa 1 minggu akan ada penurunan pembelian daya beli masyarakat dan akan ada penurunan permintaan.

"Penurunan permintaan ini akan naik lagi satu minggu menjelang Idul Fitri ini yang masuk fase kedua. Jadi, kami minta kepada pemerintah untuk mengeluarkan seluruh daya dan upaya dalam proses pelaksanaan penurunan harga pangan sehingga menjelang Idul Fitri tidak terlampau tinggi," tutur dia.(m27)
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 

 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved