Ramadan 2022
Kisah Dua Warga Binaan Mualaf di Lapas Karawang, Menemukan Islam di Balik Jeruji Besi
Kisah Dua Warga Binaan Mualaf di Lapas Karawang, Menemukan Islam di Balik Jeruji Besi hingga Jalani Puasa Pertama
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, KARAWANG----- Kisah dua warga binaan Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas IIA Karawang yang mualaf.
Keduanya menemukan hidayah untuk masuk islam dibalik jeruji besi hingga menjadi puasa pertamanya di Lapas.
Pada Kamis (14/4/2022), Candra (40) dan Yusman (22) keluar blok asrama santri di Lapas Karawang menuju ke Masjid Nurul Iman.
Sebelum masuk ke masjid keduanya berwudhu terlebih dahulu, kemudian masuk ke masjid yang juga sekaligus menjadi pusat kegiatan para santri di Pondok Pesantren Nurul Iman Lapas Karawang.
Baca juga: Melihat Aktivitas Pondok Pesantren di Lapas Karawang saat Ramadan, Santrinya Para Narapidana
Selain mendengarkan ceramah, ia juga belajar membaca iqro bersama santri warga binaan lainnya.
Candra mualaf pada Maret 2022 lalu, dia pun bercerita ihwal perjalanan hingga memutuskan mualaf.
"Awalnya mimpi didatangi orang berjubah putih," kata Candra.
Orang berjubah putih itu beberapakali datang ke dalam mimpinya. Hingga membuat Candra kemudian meminta izin kepada orang tuanya untuk mualaf. Setelah diizinkan, ia pun berbicara dengan petugas lapas terkait keinginanya memeluk agama islam.
Baca juga: Pesantren Al Nahdlah Adakan Kajian Kitab Al-Miftah Selama Bulan Ramadan
"Akhirnya saya mualaf dan kemudian sunat," kata dia.
Awalnya, dia belajar islam dari teman di lapasanya. Akan tetapi setelah berdiri Pondok Pesantren Nurul Iman di Lapas Karawang pada Hari Santri 22 Oktober 2021.
Dia akhirnya turut masuk dalam pesantren itu dan menjadi santri.
Candra dibui akibat tersandung kasus narkoba kini tengah dalam fase belajar ibadah. Seperti sholat, mengaji, dan puasa. Bahkan, puasa ini menjadi yang pertama dilakukannya.

Diakuinya, awal-awal menjalani puasa cukup berat. Akan tetapi terus berusaha agar bisa berpuasa sampai azan magrib. Namun setelah beberapa hari menjadi terbiasa.
"Awal-awal berat, saya tahan-tahan saja. Alhamdulillah sekarang sudah biasa dan belum bolong puasa hingga hari ini," ucap dia.
Sementara itu, warga binaan lainnya yang mualaf Yusman (22) menuturkan, niatannya untuk memilih islam sejatinya sudah ada sejak kecil.