Ramadan 2022
Walaupun Sudah Ramai Namun Dianggap Belum Sepenuhnya Normal, Pedagang Tak Berikan Diskon
Jelang Lebaran 2022, Beberapa Pedagang Baju di Mal Jakarta Timur Tidak Berani Terapkan Diskon
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Menjelang Lebaran biasanya pedagang memberikan diskon kepada pembeli agar penjualan bertambah banyak.
Namun tahun ini rasanya masih transisi. Walaupun sudah menunjukan ramai dibandingkan saat pandemi, namun belum seutuhnya normal seperti sebelum masa pandemi.
Sehingga potongan harga masih belum diberikan karena pedagang masih wait and see dengan situasi.
Robert Chaniago (49) pedagang baju di Mall Bassura jalan Jend. Basuki Rachmat, Cipinang Besar, Jakarta Timur mengaku belum bisa menerapkan diskon lebaran karena dirasa takut jumlah kasus Covid 19 meningkat.
Baca juga: Pedagang di Bogor Curhat ke Jokowi, Kerabatnya Ditangkap Polisi karena Menolak Pungli
Lelaki yang mengenakan topi hitam tersebut berpendapat, selama kasus Covid 19 meningkat, omset yang didapat hanya sekira 65 persen, dibandingkan dengan sebelum masa pandemik yakni mencapai 100 persen.
"Tidak berani, nanti jika kasus Covid naik lagi, dagangan saya sudah diskon, terus yang beli sedikit, percuma," ujarnya sembari menurunkan masker ke dagu saat ditemui Wartakotalive.com, Sabtu, (23/4/2022).
Namun, pengunjung yang hadir ke lapaknya dinilai sudah ramai dibandingkan menjelang lebaran tahun sebelumnya.
Walau hanya sekedar melihat dagangan saja, ia rasa sudah mulai terlihat membaik siklus pasarnya.
"Alhamdulillah mulai ramai yang datang, tapi yang beli masih seperti biasa," ungkapnya.
Pedagang lain pun merasakan hal yang sama dengan Robert.
"Alhamdulillah mas ramai, ya semoga pertanda baik buat kita pedagang," ujar perempuan dengan kerudung hitam yang tidak ingin disebutkan namanya.
Ramai pengunjung sudah dirasa wanita berkacamata tersebut sejak satu Minggu lalu, terhitung Sabtu (23/4/2022).
Baca juga: Pasar Tanah Abang Ramai dan Macetnya Sudah Seperti Sebelum Pandemi, Pedagang Panen
Sehingga ia dapat memperkirakan ramai pengunjung akan terjadi di lima hari sebelum lebaran.
"Sepertinya akan ramai, diprediksi sekira lima hari sebelum lebaran nampaknya," katanya sembari melayani pelanggan.
Wanita penjual kemeja batik tersebut berharap situasi seperti ini segera berlalu, kemudian ia bisa berjualan dengan meraup keuntungan seperti fase sebelum pandemi.