Penangkapan KPK
Ade Yasin Terjaring OTT KPK, Dianggap Akan Mengakhiri Trah Yasin dan Menurunkan Elektabilitas PPP
Operasi Tangkap Tangan Ade Yasin ini menjadikan hattrick di Kabupaten Bogor, Bupati sebelumnya Rahmat Yasin yang juga kakak Ade dua kali ditangkap
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, CIBINONG -- Penangkapan Bupati Bogor Ade Yasin oleh KPK pada Rabu (27/4/2022) dini hari membuat warga Bogor kaget.
Hal itu diungkapkan pengamat sosial politik asal Bogor Yusfitriadi, Rabu (27/4/2022).
"Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Ade Yasin ini pasti mengagetkan warga Bogor," kata Yusfitriadi.
Pasalnya, kejadian ini sudah menjadi hattrick karena bupati sebelumnya Rahmat Yasin sudah dua kali terkena kasus korupsi.
Baca juga: Begini Aktivitas di Pendopo dan Rumah Pribadi Bupati Bogor Ade Yasin Pasca Penangkapan oleh KPK
"Rahmat Yasin kan kakaknya. Dia dua kali terkena kasus korupsi. Jadi ini yang ketiga dari dinasti Yasin," jelasnya.
Menurut dia, penangkapan Ade Yasin ini menjadi momen bersih-bersih korupsi di Pemkab Bogor.
"Kasus korupsi ini kan tidak tunggal. Pasti ada keterkaitan dengan pihak lain seperti dinas-dinas, Setda hingga DPRD yang menyetujui anggaran," papar Yusfitriadi.
Momen bersih-bersih ini, lanjut dia, seharusnya terjadi saat Rahmat Yasin terjerat kasus korupsi.
Baca juga: Suasana Kantor Bupati Bogor Ade Yasin Sepi Pasca-Operasi Tangkap Tangan KPK
Tetapi karena Rahmat Yasin pasang badan dengan tidak menjadi mau menjadi justice collaborator maka rezim korupsi ini tidak diberantas.
"Rahmat Yasin menerima gratifikasi dari SKPD Kabupaten Bogor. Seharusnya SKPD juga kena. Tetapi karena dia pasang badan maka pihak lain yang terlibat selamat," paparnya.
Yusfitriadi menduga OTT Ade Yasin terkait dengan berbagai temuan BPK terhadap berbagai program di Kabupaten Bogor.
"Sebenarnya OTT ini tidak mengagetkan juga karena Kabupaten Bogor menjadi target KPK terkait berbagai temuan BPK di berbagai proyek di wilayah ini," ungkapnya.
Baca juga: Sebelum Ditangkap KPK, Ade Yasin Bertemu Wakil Ketua Kadin, Apa yang Dibahas?
Tahun 2020, kata dia, ada temuan kegiatan fiktif Bogor Sport and Tourism di Batam.
Lalu tahun 2021 ada temuan hibah Rp 23 miliar.
Terakhir pada 2022, ada temuan proyek pedestrian Sentul - Kandang Roda yang mengginalan dana hibah dari Pemprov DKI serta proyek Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang) yang hingga kini belum kelar sejak dibangun 3 tahun lalu.