Arus Balik 2022

Putri Tempuh Perjalanan 14 Jam dari Semarang ke Jakarta, Normalnya Cuma Lima Jam

Para pemudik yang menggunakan mobil, bertumpu pada jalan tol Trans Jawa untuk mencapai Jakarta. Kemacetan di tol Trans Jawa pun tak terhindarkan

Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
Tribun Tangerang/Andika Panduwinata
Puncak arus balik Lebaran terjadi di Jalan Tol Cikampek-Jakarta, Jumat (6/5/2022) siang. 

Arus balik Lebaran 2022 diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir pekan ini. Para pemudik yang menggunakan mobil, bertumpu pada jalan tol Trans Jawa untuk mencapai Jakarta.

Kepadatan di tol Trans Jawa sudah bisa diprediksi. Polisi dan Jasa Marga telah menyiapkan sejumlah skenario untuk kelancaran arus balik di tol Trans Jawa.

Skenario yang disiapkan antara lain adalah rekayasa lalu lintas contra flow maupun one way arah Jakarta. Sedangkan pengelola rest area menyiapkan petugas pemandu hingga toilet tambahan.

Namun, kepadatan dan kemacetan di tol Trans Jawa tak terhindarkan, Kamis (5/5/2022) malam.

Putri Syahtari, pemudik tujuan Semarang, merasakan kemacetan ketika menempuh perjalanan kembali ke Jakarta.

Putri yang mudik bersama sang suami menggunakan mobil pribadi, berangkat dari Semarang sekitar pukul 15.00. Dia tiba di Jakarta sekitar 14 jam kemudian.

"Mau nangis. Kapok banget, jam 15.00 WIB keluar dari Semarang. Jam 23.00 WIB masih di Km 141 Cipali," kata Putri saat dihubungi, Jumat (6/5/2022).

Harapan untuk tiba di Jakarta lebih awal pupus setelah melihat Google Maps yang menunjukkan kemacetan sepanjang 30 km. Putri mengatakan dirinya baru tiba di Jakarta pukul 05.00 WIB.

"Padahal normalnya Jakarta-Semarang ditempuh hanya 5 jam sejak ada tol Trans Jawa," ujarnya.

Putri menilai banyak pemudik yang berangkat sore ketika kembali ke Jakarta. Di perjalanan, Putri melihat banyaknya pengendara yang istirahat di pinggir jalan tol.

Walhasil, terjadi penumpukan di jalan tol. Apalagi pola one way atau satu arah hanya berlaku hingga pukul 22.00 WIB.

Sementara Dewi Ayu, warga Bekasi yang mudik ke Yogyakarta, menghadapi kemacetan parah di jalan tol. Dewi kemudian menggunakan kombinasi jalan tol dan jalan arteri untuk menyelesaikan perjalanan kembali ke Bekasi.

Pada awal perjalanan, Dewi menghabiskan waktu 11 jam untuk menyelesaikan perjalanan Yogyakarta-Semarang lewat jalan tol. Dalam kondisi normal, waktu tempuh kedua kota ini sekitar 3 jam.

Dewi mengatakan, di jalan tol arah Semarang, beberapa rest area tutup karena telah melewati batas tampung kendaraan. "Mau tidak mau keluar tol cari SPBU sekalian isi bensin, lalu lewat jalur arteri baru masuk lagi di tol Cipali," ungkapnya.

Salah satu alasan Dewi menggunakan jalan arteri adalah ketersediaan rumah makan dan toilet umum. Dewi yang membawa anak dan balita dalam perjalanan mudik kali ini, merasa lebih tenang ketika lewat jalan arteri.

Tentunya menjadi situasi yang sulit ketika berkendara di jalan tol lalu anak-anak butuh ke toilet sementara rest area masih jauh. "Jadi persoalan ketika di tengah macet-macetan, anak-anak pengin buang hajat," tutur Dewi.

Dewi mengaku, dia berencana menggunakan kereta api pada mudik tahun depan.

Bahu Jalan Bukan Tempat Istirahat

Kepolisian menerapkan buka-tutup rest area saat penerapan one way dari gerbang tol Kalikangkung Km 414 (Semarang) sampai Km 47 tol Cikampek (Karawang), Jumat (6/5/2022).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, buka-tutup rest area diberlakukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang berujung kemacetan.

Pemudik pun dilarang untuk parkir di bahu jalan rest area.

Nantinya, petugas bakal dikerahkan mengamankan rest area. Karena itu, lanjut Dedi, pengendara diimbau agar tertib dalam berlalu lintas.

"Tim urai untuk menjaga agar masyarakat tidak berhenti di tempat-tempat yang membahayakan dan rawan timbulkan kemacetan," pungkasnya.

PT Jasa Marga Related Business (JMRB) selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. yang mengelola Rest Area Travoy mengimbau para pengguna jalan untuk menuju rest area selanjutnya atau mencari tempat istirahat alternatif di jalur arteri.

General Manager Perencanaan dan Pengendalian Operasional PT JMRB Meta Herlina Puspitaningtyas mengatakan, ada beberapa tempat istirahat atau SPBU alternatif di jalur arteri yang lokasinya dekat dengan gerbang tol.

"Kami mengimbau dan memohon kerja sama dari para pengguna jalan untuk menuju tempat istirahat alternatif, jika rest area tengah menerapkan sistem rekayasa buka/tutup," jelas Meta.

PT JMRB sebagai pengelola rest area telah berupaya memberikan alternatif bagi para pengguna jalan yang hendak beristirahat atau pun membutuhkan BBM.

Adapun tarif jalan tol dari Surabaya (GT Warugunung) hingga Cikampek (GT Cikampek Utama) menggunakan sistem tertutup, sehingga pengguna jalan akan membayar tarif tol sesuai jarak tempuh.

Berikut tempat istirahat atau SPBU alternatif di jalur arteri:

1. Tempat istirahat & SPBU alternatif Rest Area Travoy 207 A Palikanci: lokasi -/+ 1 Km dari exit Gerbang Tol Ciperna Timur;

2. SPBU alternatif Rest Area Travoy 389 B Batang-Semarang: lokasi -/+ 1 Km dari exit Gerbang Tol Weleri;

3. SPBU alternatif Rest Area Travoy 519 A Solo-Ngawi: lokasi -/+ 1,5 Km dari exit Gerbang Tol Sragen;

4. SPBU alternatif Rest Area Travoy 519 B Solo-Ngawi: lokasi -/+ 1 Km dari exit Gerbang Tol Karanganyar;

5. Tempat istirahat & SPBU alternatif Rest Area Travoy 538 A dan 575 B Solo-Ngawi: lokasi -/+ 3 Km dari exit Gerbang Tol Sragen Timur/Mantingan;

6. Tempat istirahat alternatif Rest Area Travoy 575 A Solo-Ngawi: lokasi -/+ 500 M dari exit Gerbang Tol Ngawi dan SPBU alternatif -/+ 2 Km;

7. SPBU alternatif Rest Area Travoy 725 A Surabaya-Mojokerto: lokasi -/+ 1 Km dari exit Gerbang Tol Krian. (tribun network/reynas)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved