Wisata
Di Tangan Shadim, Regenerasi Wayang Kulit Cepak, Indramayu, Jawa Barat
Di usianya yang sudah tidak lagi muda, Kini Ki Warsad hanya mampu membuat beberapa wayang cepak saja selama satu minggu.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Lilis Setyaningsih
Selain jual beli online, sanggar tari dan keunikan dari wayang golek, yang menjadi daya tarik pengunjung adalah rumah tua yang menjadi saksi bisu perjuangan Ki Warsad sejak tahun 60an.
Baca juga: Bedug Raksasa Jadi Ikon Baru Masjid Islamic Center Indramayu, Diameternya Mencapai 225 Cm
Rumah itu masih asli sejak pertama kali berdiri.
Rumah itu kerap dijadikan para fotografer untuk melakukan trip foto konsep budaya.
"Selain bapak yang menjadi daya tarik, rumah tua ini juga menjadi minat wisatawan karena masih otentik sejak tahun 1960an, mas," ucap Shadim.
Shadim pula menuturkan bahwa Ki Warsad enggan merenovasi rumah tua tersebut.
Baca juga: Tidak Sekedar Tempat Istirahat Biasa, Bekas Pabrik Gula Hingga Wahana Bermain di Rest Area Km 260 B
Baginya, rumah itu merupakan saksi bisu perjuangan ia hingga saat ini.
"Sempat mau di renov bapak, cuma saya bilang jangan, mengingat semua berawal dari rumah tua ini," ucap Shadim.
Saat ini rumah itu berada di belakang sanggar dan kerap dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara.
Shadim menjelaskan meski banyaknya wisatawan yang berkunjung, namun, Ki Warsad rindu akan sebuah pementasan.
"Bapak suka curhat, kangen pentas dan pengen dalang lagi," ucapnya menirukan gaya bahasa Ki Warsad.(Cahya nugraha/m33)