Penyakit Mulut dan Kuku

Penyakit Mulut dan Kuku Ditemukan di Kota Bekasi, 19 Sapi Diidentifikasi Positif

Pemkot Bekasi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi mengumumkan PMK yang menyerang hewan ternak di Kota Bekasi

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Nur Ichsan
ilustrasi - Pemeriksaan sapi terkait wabah penyakit mulut dan kaki dilakukan DKP Kota Tangerang, Jumat (13/5/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, BEKASI SELATAN -- Pemkot Bekasi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi mengumumkan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, teridentifikasi telah masuk di Kota Bekasi.

Kepala DKPPP Kota Bekasi Herbert Panjaitan menjelaskan PMK teridentifikasi di dua kelurahan sejak sepekan terakhir.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan di empat hari yang lalu. Selama satu Minggu kemarin ditemukan penyakit PMK di Kota Bekasi di daerah Aren Jaya, Bekasi Timur dan Jatiluhur, Jatiasih.

"Berdasarkan hasil uji lab dari provinsi yang kita laporkan," ungkap Herbert saat dikonfirmasi, Minggu (29/5/2022).

Baca juga: Jangan Salah Pilih! Ini Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat

Dengan begitu, Herbert menjelaskan Kota Bekasi menjadi satu dari 20 wilayah kabupaten/kota yang melaporkan adanya PMK di Provinsi Jawa Barat.

"Dua hari yang lalu dilaporkan oleh provinsi dari 27 kota/kabupaten, sudah 20 daerah yang sudah terkena PMK," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perternakan dan Kesehatan Hewan DKPPP Kota Bekasi, Wadi Rima mengatakan ternak yang terkena penyakit PMK yakni berjenis sapi dengan rincian delapan sapi di Aren Jaya dan 11 sapi di Jatiluhur.

Padahal pihaknya telah mengimbau para peternak untuk tidak memesan sapi dari wilayah yang tak ingin ia sebutkan namanya.

Baca juga: Sebaiknya Jangan Dipilih Bila Hewan Kurban Terlihat Diam, dan Melamun!

"Pertengahan Mei ada dua peternak yang bilang ke saya mau nambah sapi. Saya bilang nanti saja karena lagi ada PMK. Biasanya kan kalau ada sapi datang, kami langsung cek kesehatannya," ujar Wadi.

Meski begitu, Wadi menjelaskan dua peternak tersebut tetap nekat memesan sapi.

Benar saja, sapi yang mereka pesan ternyata terkena PMK.

"Kalau yang di Aren Jaya pas kami cek kesehatannya, enggak ada masalah. Tapi sehari kemudian pemiliknya langsung laporan kalau ternaknya keluar banyak air liur. Kemudian kalau yang di Jatilurhur, pemilik awalnya tak jujur kalau baru pesan ternak baru. Ternyata sama pas dicek positif PMK," katanya. 

Baca juga: Hari ini ada Car Free Day di Jakarta, tapi Tetap Tidak Diperbolehkan Membawa Hewan Peliharaan

Dikutip dari Kompas.com, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta memastikan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak menular dari hewan yang terpapar kepada manusia.

"PMK tidak bersifat zoonosis atau tidak menular ke manusia," ujar Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati dalam keterangan tertulis, Selasa (17/5/2022).

Meski tidak menular kepada manusia, Eli meminta masyarakat tetap waspada, khususnya mereka yang beternak hewan.

PMK memiliki tingkat penularan yang tinggi pada hewan dengan tingkat penularan 90-100 persen dna tingkat kematian yang tinggi pada ternak muda.

Penularan tersebut dikhawatirkan bisa berdampak pada kerugian ekonomi yang besar akibat produksi perdagangan hewan yang terhambat. (abs)
 
 
 
 


Sumber: Tribun bekasi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved