Tangerang Raya
Jasad Tewas di Pinggir Sawah Telah Dimakamkan di TPU Kedaung, Penyebab Kematian Telah Diselidiki
Mursali bin Abe yang ditemukan tewas di pinggir sawah di Kampung Sindangsana, Neglasari, Kota Tangerang, telah dimakamkan keluarganya.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, NEGLASARI - Mursali bin Abe yang ditemukan tewas di pinggir sawah di Kampung Sindangsana, Neglasari, Kota Tangerang, telah dimakamkan keluarganya, Kamis (2/6/2022).
Pemakaman Mursali itu dilakukan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kedaung Wetan, Neglasari, Kota Tangerang.
Mursali bin Abe dimakamkan sekira pukul 14.30 WIB diantar keluarga dan kerabat ke pekuburan.
Salah seorang tetangga Mursali bin Abe mengaku terkejut ketika mendengar kabar kematian pria kelahiran 4 November 1959 tersebut.
"Langsung dimakamin hari ini Mursali bin Abe yang meninggal dunia tadi pagi, di TPU Kedaung Wetan," ujar warga yang tinggal di sekitar kediaman Mursalu bin Abe.
"Kaget juga denger kabarnya tadi pagi udah meninggal dunia ditemuin di dekat sawah sana kan," ucapnya lagi.
Kapolsek Neglasari, Kompol Putra Pratama mengatakan, jasad Mursali bin Abe langsung dipulangkan ke pihak keluarga setelah menjalani visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.
Dia memastikan, kematian Mursali bukan korban pembunuhan, melainkan meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.
Baca juga: Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Tepi Sawah Neglasari Kota Tangerang, Ini Ciri-cirinya
Baca juga: Mayat Laki-Laki di Pinggir Tol Tangerang-Merak Jadi Korban Pembunuhan, Ini Identitasnya
Kematian itu diketahui setelah dilakukan visum pada jasad, dan dari penyelidikan tidak ditemukan tada-tanda kekerasan di tubuh pria tersebut.
"Dari hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan korban diduga meninggal dunia karena sakit."
"Dan menurut keterangan dari pihak keluarga bahwa korban memiliki penyakit lupa, pikun atau linglung" terangnya.
Setelah penyelidikan, jasad Mursali dikembalikan ke pihak keluarganya untuk segera dimakamkan.
"Keluarga korban menolak otopsi dilakukan, dan pemeriksaan hanya melalui visum, setelah itu korban dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Putra Pratama.