SBMPTN
Lonika Terus Berjuang Cari Kursi di Perguruan Tinggi Negeri Lewat Jalur Ujian Mandiri
Berbagai usaha dilakukan pelajar untuk mendapatkan hasil maksimal demi mencari kursi di PTN di Indonesia.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Menjadi mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masih menjadi impian lulusan SMA dan sederajat ketika melanjutkan ke pendidikan tinggi.
Berbagai usaha dilakukan pelajar untuk mendapatkan hasil maksimal demi mencari kursi di PTN di Indonesia.
Namun, daya tampung tak sebanding dengan jumlah peminat PTN.
Akibatnya, banyak yang kecewa ketika namanya tidak tercantum dalam daftar yang lolos seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).
Salah satu yang tidak lolos SBMPTN yakni Lonika, pelajar dari SMAN 2 Kota Tangerang.
Lonika masih harus terus berjuang untuk bisa tembus PTN karena namanya tidak tercantum dalam hasil SBMPTN yang diumumkan secara online, Kamis (23/6/2022) kemarin.
Dia sudah tidak lolos dari 2 jalur seleksi yang disediakan yakni SBMPTN dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Ketika SBMPTN, dia memilih jurusan kesehatan masyarakat di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah dan jurusan biologi di Universitas Jenderal Sudirman, Jawa Tengah.
Lonika mengaku kecewa ketika namanya tidak lolos SBMPTN.
Pasalnya, dia mengaku sudah giat belajar demi mempersiapkan diri mengikuti seleksi calon mahasiswa baru.
Baca juga: Cara Registrasi dan Cetak Ulang Kartu Tes setelah Dinyatakan Lolos SBMPTN
Baca juga: 10 Peserta SBMPTN Raih Nilai Tertinggi Diterima di 4 Perguruan Tinggi Negeri
Selama kelas XII atau kelas 3 SMA, Lonika mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di luar sekolah khusus untuk menghadapi seleksi masuk PTN.
Selesai bimbel dan tiba di rumah, dia kembali belajar untuk menguasai materi seleksi PTN hingga larut malam.
"Jujur ada rasa kecewa di dalam hati karena belum lulus SBMPTN ini, padahal saya berusaha semaksimal mungkin untuk belajar."
"Ternyata usaha yang sudah saya lakukan sekeras ini, belum juga cukup untuk saya bisa lulus PTN," ujarnya.
Selain rasa kecewa terhadap diri sendiri, Lonika menjadi merasa bersalah kepada orangtuanya, karena belum dapat membanggakan mereka.
Menurutnya, usaha ayah dan ibunya membiayai pendidikannya cukup besar.
Biaya untuk mengikuti bimbel perisapan lulus PTN tersebut tidak sedikit lebih dari Rp 10 juta sudah dikeluarkan orangtuanya.
"Karena saya tau, ayah dan ibu saya itu kerja mati-matian supaya bisa dapat uang tambahan sampai lebih dari Rp 10 juta, hanya untuk membiayai saya bimbel khusus seleksi PTN," katanya.
Baca juga: 32 Laman Mirror SBMPTN 2022 Ini Bisa Dibuka saat Kesulitan Akses Laman Utama SBMPTN
Baca juga: Sebanyak 7.052 Peserta Ikuti UTBK-SBMPTN 2022 di Universitas Singaperbangsa Karawang
Saat ini, Lonika bertekat untuk membayar seluruh perjuangan yang telah dilakukan baik dirinya dan orang tuanya tetap bertekat bisa tembus PTN.
Dia telah berjanji belajar lebih giat lagi dari sebelumnya, demi mewujudkan keinginan lulus PTN impian.
Jalur Seleksi Mandiri atau Ujian Mandiri masih satu yang tersisa untuk bisa duduk di kampus negeri.
Sehari setelah pengumuman SBMPTN, dia langsung mendaftarkan diri mengikuti seleksi Ujian Mandiri Universitas Brawijaya untuk jurusan Biologi.
"Dari kemarin setelah pengumuman sampai tadi malem itu memang saya merenung terus soal belum lulus SBMPTN ini, tapi saya rasa cukup satu malam saja saya memendam kekecewaan."
"Saya sudah mengumpulkan semangat kembali untuk lebih giat lagi belajar, demi masuk PTN, karena masih ada jalur mandiri dan perjuangan belum berakhir," ujar Lonika bersemangat.