Lifestyle

Kena Kanker Serviks Apakah Masih Bisa Hamil?

Dr. Agung Witjaksono, SpOG, Dokter Spesialis Obgyn mengatakan, pencegahan kanker serviks ada dua, pencegahan primer dan sekunder.

Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Lilis Setyaningsih
pexels/darina-belonogova
Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksinasi serta rutin papsmear 

Tapi karena radiasi dan kemoterapi itu sifatnya adalah menghambat supaya sel kanker tidak tumbuh atau tidak menyebar. Sementara dengan adanya janin kan ada sel-sel yang harus tumbuh. Maka jadinya itu tidak jadi opsi.

Baca juga: Eva Celia Ikut Berdonasi untuk Anak-anak Penderita Kanker Melalui Game Online Ramadan Charity Clutch

Namun bila memang terkena kanker serviks diatas stadium 2B, terjadinya kehamilan akan sulit.

Pasalnya, ketika terjadi penetrasi antara penis dan vagina akan terjadi pendarahan, bahkan darah spontan.

Beda bila kanker masih stadium awal.

Kemungkinan terjadinya kehamilan akan dilihat kondisi fisiknya, bagaimana kondisi vaginanya dan serviksnya.

Ketika terjadi kehamilan, janin memiliki pertahanan yang luar biasa.

Baca juga: Bripka Didin Polantas Polres Karawang Kawal Pasien Kanker Terjebak Macet di Arteri Hendak ke Jakarta

"Jadi relatif dia tidak mudah terpapar atau tidak ada bayi yang kena karena ibunya kanker serviks. Yang paling mungkin terjadi adalah keguguran, bersalin sebelum waktunya, ketuban pecah. Paling tidak, hal-hal itulah yang terjadi pada orang-orang yang kena kanker serviks," paparnya.

Lalu bagaimana bila sudah kena kanker serviks tapi ingin hamil?

Dokter Agung mengakui, ketika terjadi kanker serviks kehamilan akan sulit terjadi. Kecuali benar-benar masih stadium awal dan dinyatakan sembuh serta rahim tidak diangkat tentunya.

Selain itu juga kesembuhan kanker serviks bahkan di stadium awal pun membutuhkan waktu, tidak dalam 1-2 bulan. 

Baca juga: Terapi Sel T CAR jadi Kemajuan Medis Terkini untuk Hadapi Kanker Darah 

Bahkan ketika kanker stadium awal dan membutuhkan pengobatan dengan kemoterapi sangat disarankan untuk menyimpan sel telur sebelum dilakukan kemoterapi.

Indung telur dipicu dulu sampai terjadi sel telur yang cukup, kemudian sel telur itu diambil dan disimpan. Hal ini bisa dikonsultasikan ke dokter ginekologi serta onkologi.

Hal inilah pentingnya dilakukan pencegahan jangan sampai terkena dulu. Caranya dengan melakukan vaksinasi serta rutin melakukan papsmear. 

Pembukaan  Klinik Utama JLA Indonesia

 Klinik Utama JLA Indonesia berada di Rukan Permata Senayan Blok E-31, Jl. Tentara Pelajar, Patal Senayan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved