Jakarta
Perubahan Nama Jalan di Jakarta Berpotensi Menghilangkan Nilai Sejarah dan Budaya
Nama jalan diganti atau diubah di DKI Jakarta bisa berpotensi menghilangkan nilai sejarah dan budaya dari suatu wilayah.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Intan UngalingDian
Dari 22 nama jalan telah ditetapkan memakai nama tokoh yang belum jelas peran sejarahnya.
Selain itu, Rizal menganggap, ada kurang kehati-hatian dalam proses memilih tempat untuk mengabadikan nama tokoh tersebut menjadi nama jalan.
"Cobalah tengok dengan seksama PP Nomor Nomor 2 tahun 2021 (tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi)."
"Peraturan ini masih banyak bolongnya tetapi sudah menegaskan bahwa seharusnya setiap pemerintah harus menginventarisasi dulu seluruh nama jalan di tempatnya," ujarnya.
Alasannya, untuk mengetahui jalan yang belum bernama atau bernama tetapi tidak sesuai dengan aturan rupabumi atau asing dari visi identitas kota.
"Dari sini kemudian dapat ditentukan untuk menempatkan atau mengganti nama jalan," katanya.
Baca juga: Masyarakat yang Kena Dampak Perubahan Nama Jalan Tak diwajibkan Langsung Ganti Dokkumen
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengabadikan sejumlah tokoh Betawi sebagai nama jalan, gedung dan zona khusus dalam rangka menjadikan Jakarta sebagai kota yang menghargai sejarah.
Nama-nama tokoh Betawi diabadikan di ruang publik itu secara simbolis diresmikan di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pemberian nama jalan ini sebagai bentuk upaya penghormatan untuk mengenang kontribusi besar para tokoh Betawi tersebut.
"Mereka adalah pribadi yang dikenang karena mereka memberikan manfaat bagi sesama, mereka ini adalah pribadi yang kita kenang karena hidupnya dihibahkan untuk kemajuan,” ucapnya.
Rincian nama jalan yang diubah sebagai berikut:
Jakarta Pusat
1. Tino Sidin
Tokoh seni lukis dan pendidikan melukis/menggambar anak yang terkenal karena mengisi pogram TV di TVRI, juga dikenal pada era revolusi kemerdekaan berperan dalam militer.
Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Cikini VII.