Olahraga
Taekwondo Indonesia Luncurkan Aplikasi TIIS, Cikal Bakal Integrasi Sistem Pembinaan Secara Digital
TIIS menjadi sarana informasi bagi atlet, pelatih maupun wasit, untuk mengetahui data kuantitatif serta analisis sumber daya Taekwondo Indonesia.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhilah | Editor: Ign Agung Nugroho
Ia juga mengingatkan, tak selamanya cabang olahraga (cabor) yang berada di dalam DBON akan bertahan selamanya.
Baca juga: Jadi Tuan Rumah Porprov Banten, Kota Tangerang Siapkan 11 Venue Olahraga
Baca juga: Ajang Porprov Banten Bakal Jadi Wisata Olahraga dan Promosi Kota Tangerang
"Untuk cabor olympic yang di DBON itu harus menunjukan prestasi, ini cara yang bagus, sehingga kita akan wajibkan mereka untuk menggunakan ini supaya kita bisa pantau. Karena saya sudah katakan dari awal akan ada sistem promosi dan degradasi," kata Amali.
"Tidak selamanya cabor yang ada sebagai cabor unggulan akan berada di dalam DBON, tidak. Oleh karena itu kita bantu dengan apa yang dilakukan oleh Taekwondo ini, kita akan minta, dan kita akan tunjukan untuk lakukan, cara yang baik. Jadi mau gak mau, harus melakukan itu," lanjutnya.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman juga mengatakan hal serupa dengan Menpora Amali.
Menurutnya, langkah yang dilakukan PBTI dapat memudahkan KONI pusat untuk memantau prestasi oleh para atlet.
Marciano pun berharap, banyak olahraga lainnya dapat menyusul langkah yang sudah dimulai oleh Taekwondo Indonesia dalam upaya digitalisasi sistem olahraga.
"Saya rasa terobosan yang dilakukan PBTI itu akan memudahkan KONI pusat dalam memantau prestasi mereka," katanya.
"Cabor lain juga harus memanfaatkan sistem ini, program digitalisasi seperti ini jadi suatu keharusan, Insyaallah dengan program seperti ini, apa yang dicanangkan oleh Menpora dalam DBON akan tercapai, karena kita bisa mengukur kerja keras yang dilakukan oleh cabang olahraga maupun kemajuan yang dicapai oleh para atlet," kata Marciano lagi. (m39)