Menjijikkan dan Bikin Repot, Sampah Meluber ke Jalan Maulana Hasanudin di Kota Tangerang

TRIBUNTANGERANG.COM, CIPONDOH -- Ratusan kantong sampah berserakan di Jalan Maulana Hasanudin, Cipondoh Makmur, Kota Tangerang. Pemandangan menjijikan ini terjadi hampir setiap hari.

Sampah-sampah tersebut adalah luberan dari bak penampungan yang ada di tepi Jalan Maulana Hasanudin.

Luberan sampah juga membuat repot para pengendara. Mereka harus bermanuver agar tak melindas sampah.

Pantauan Tribuntangerang.com di lokasi pada Selasa (12/7/2022), bak penampungan sampah tersebut berdinding tembok tanpa penutup di bagian depan dan atasnya.

Bagian depan bak sampah menghadap ke jalan sedangkan dinding belakangnya tepat di atas aliran Kali Sipon.

Sampah-sampah tersebut terdiri atas limbah rumah tangga, sampah dari tempat usaha, dan yang lainnya.

Kali Sipon juga jadi kotor karena ada sampah yang tercecer ke sungai.

Aroma tak sedap juga menguar dari tumpukan sampah tersebut.

Agar tak melindas sampah, para pengendara harus bermanuver ke kanan. Akibatnya, terjadi kepadatan di lajur paling kanan .

Situasi ini membuat para pengendara harus mengurangi kecepatan ataupun berhenti beberapa saat untuk berbagi ruang jalan. Jika tak ada yang mau mengalah, maka bisa terjadi kecelakaan.

Alhasil, luberan sampah tersebut menimbulkan kemacetan di Jalan Maulana Hasanudin menghambat arus lalu lintas.

Sebagai informasi, Jalan Maulana Hasanudin adalah penghubung antara Jalan Daan Mogot di sisi utara dan Jalan KH Hasyim Ashari di sisi selatan. Jalan Maulana Hasanudin melewati kawasan Poris Jaya dan Cipondoh Makmur.

Pada jalan tersebut, baik yang arah Daan Mogot maupun Cipondoh, masing-masing terdiri atas dua lajur. Hanya di depan bak sampah itu terjadi penyempitan dan bisa menimbulkan kemacetan.

Ketua RT 06/02 Cipondoh Makmur, Rudi mengatakan, bak sampah terbuka tersebut merupakan bak pembuangan sampah bagi warga sekitar Cipondoh Makmur.

Nyatanya, warga dari luar Cipondoh seperti Poris, hingga Batu Ceper, turut membuang sampah di bak sampah tersebut. "Makanya sampai numpuk banyak," ujar Rudi saat ditemui Tribuntangerang.com, Rabu (13/7/2022).

Di sisi lain, kata Rudi, pengangkatan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing tak sebanding volume sampah. Menurut dia, truk pengangkut sampah kerap terlambat datang.

"Sopir truk yang harusnya mengangkut sampah tersebut, angot-angotan, datengnya malah malam hari terus," kata Rudu.

Menurut dia, truk pengangkut sampah hanya datang sekitar pukul 22.00 WIB. "Truk sampah datang jam 22.00 WIB, hanya satu truk dan bolak-balik sampai tiga kali," tuturnya.

Warga telah mengeluhkan kondisi tumpukan sampah lantaran aroma sampah menyengat dan mengganggu warga sekitar.

Baca juga: Ketika Sampah Plastik yang Dianggap Tidak Berguna jadi Punya Nilai Lagi

Kondisi itu telah satu tahun terjaedi dan keluhan masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan Maulana Hasanudin itu tidak ditanggapi Pemerintah Kota Tangerang.

Dia berharap, sampah tersebut dapat diangkut sesuai jadwal sebelumnya yaitu pada pagi dan sore hari.

"Saya minta tolong dengan sangat kepada Bapak Wali Kota Tangerang, supaya petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bisa lebih sering angkut sampah yang numpuk disini," ucapnya.

"Karena sudah setahun kami warga selalu menerima bau yang menyengat dari sampah-sampah ini yang pastinya tidak baik untuk kesehatan, dan juga supaya pengendara yang melintas itu aman, enggak berbahaya lewat dari sini," kata Rudi. (*)