Narkoba
Tiga Emak-emak Jadi Kurir Narkoba, Terlilit Hutang Pinjol dan Bayar Kuliah Anak, Segini Upahnya
Mereka mengaku butuh uang untuk bayar hutang pinjaman online dan bayar kuliah anaknya.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Ign Agung Nugroho
Kendati begitu, ketiganya tak peduli dengan keberadaan polisi lantaran tergiur oleh upah yang besar.
Beberapa hari kemudian, S menghubungi ketiganya untuk segera mangantar sabu ke Jakarta dan sudah disiapkan upah serta uang jalan.
Paket sabu seberat empat kilogram itu sudah disiapkan dalam ransel dan ketiganya berangkat menggunakan bus umum.
Tak ada sedikitpun perasaan takut akan dicegat aparat kepolisian, karena mereka merasa aman berada di dalam bus umum menuju Jakarta.
Tugas pertamanya sukses dan S memberi upah Rp 20 juta perkilogramnya atau dengan total sekitar Rp 80 juta.
Uang itu, kemudian dibagi tiga dan Y serta I akhirnya bisa melunasi hutang piutang serta membayar kuliah anaknya.
Sedangkan N menggunakan uang tersebut untuk berbelanja pakaian di Pasar Tanah Abang dan nantinya dijual lagi.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, beberapa bulan setelah itu, ketiganya mendapat job mengantar sabu ke Jakarta lagi.
Kali ini jumlah barang haram yang akan diantar cukup banyak sekira 15 kilogram dan upahnya masih sama yaitu Rp 20 juta perkilogram.
"Merek berangkat ke Jakarta dengan membawa dua koper berisi sabu menggunakan angkutan umum sama seperti keberangkatan pertama," kata Pasma.
Para emak-emak itu kembali lolos dari pantauan polisi, dan dua koper itu ditinggal dalam kamar hotel kawasan Jakarta Pusat.
Mereka kembali dengan upah yang diterima sekitar Rp 300 juta, dan masing-masing tersangka mendapat uang Rp 100 juta.
Baca juga: Jeff Smith Puji Kesetiaan Aisyah Aqilah, Selalu Mendampingi saat Tersandung Narkoba
Baca juga: Andrie Bayuadjie Kahitna Resmi Jalani Rehabilitasi Narkoba selama 4 Bulan setelah Lakukan Asesmen