Kriminal
Petugas Keamanan Pelaku Pelecehan Pegawai Ekspedisi di Cengkareng Terancam Penjara 6 Tahun
Petugas keamanan menjadi pelaku aksi pelecehan seksual terhadap pegawai ekspedisi. Aksi pelecehan ini terjadi di ruang kerja korban.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Intan UngalingDian
"Modusnya karena suka dan nafsu dengan korban, sehingga terjadi pelecehan seksual," tuturnya Jumat (15/7/2022).
Atas pelecehan seksual tersebut, korban trauma dan takut bertemu orang lain. Sudah dua minggu ini, korban tidak bekerja.
Polisi menggandeng UPT P2TP2A DKI Jakarta untuk memberikan trauma healing kepada korban pelecehan seksual.
Namun Joko tak bisa menjelaskan kondisi terkini korban karena masih masa pemulihan agar tidak takut keluar rumah.
"Pelaku kami kenakan Undang-undang terbaru Pasal 6 nomor 12 tahun 2022 tentang kekerasan seksual ancaman enam tahun penjara," ujarnya.
Baca juga: Beredar di Medsos, Seorang Wanita Jadi Korban Pelecehan di Angkot M44
Baca juga: Susan Sameh Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual Ajak Perempuan Berani Bersuara
Sebelumnya, seorang wanita berinisial SF menjadi korban pelecehan seksual di ruang kerjanya perusahaan ekspedisi di Cengkareng, Jakarta Barat, (29/6/2022) malam.
Pelakunya, petugas keamanan aparteman yang letaknya dekat tempat kerja korban.
Ruangan berukuran sekira 3x3 meter itu ada tumpukan kantong sampah di sisi kiri, paket berukuan besar dengan bungkus plastik hitam dan di meja ada buku kerja.
Bukti CCTV memperlihatkan saat korban sedang duduk seorang diri sembari memainkan telepon selulernya untuk melihat media sosial pribadinya.
Sedangkan keamanan yang mengenakan rompi hijau sudah berdiri di samping korban dan tangan kanannya merangkul SF.
Tak menghiraukan keberadaan KH, korban asyik memainkan telepon selulernya dan sesekali mengambil tisu untuk mengeluarkan kotoran di hidungnya.
Pria yang memakai celana cokelat dan topi petugas keamanan kemudian melakukan pelecehan seksual.
SF berontak dan berusaha menyingkirkan tangan KH yang menyentuh tubuhnya, serta menunjuk ke CCTV di berada di belakang tubuhnya.
Pelaku yang menyadarinya langsung menaikkan masker untuk menutupi mulut dan berdiri tegak di samping korban.